Breaking News

Dugaan Korupsi di Kemendikbud

Sosok Nadiem Makarim, Eks Menteri Pendidikan Dicekal atas Kasus Dugaan Korupsi, Pernah Dicecar DPR

Inilah sosok Nadiem Makarim mantan Menteri Pendidikan yang kini tengah jadi sorotan atas kasus dugaan korupsi laptop, pernah dicecar anggota DPR.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
KOMPAS.COM / KRISTIANTO PURNOMO
SOSOK NADIEM MAKARIM: Nadiem Makarim saat ditunjuk oleh Presiden Jokowi menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). -Inilah sosok Nadiem Makarim mantan Menteri Pendidikan yang kini jadi sorotan atas kasus dugaan korupsi, pernah dicecar anggota DPR. 

TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Nadiem Makarim mantan Menteri Pendidikan yang kini tengah jadi sorotan atas kasus dugaan korupsi laptop, pernah dicecar DPR.

Kali ini sorotan itu terkait kasus dugaan korupsi saat ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan.

Baru-baru ini, Nadiem Makarim dicekal Kejaksaan Agung agar tidak bepergian ke luar negeri.

Pencegahan tersebut terkait status Nadiem sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop pada Program Digitalisasi Pendidikan di Kemendikbud Ristek periode 2019-2022.

Baca juga: Besok Akan Diperiksa di Kasus Korupsi Pengadaan Chromebook, Nadiem Makarim Pastikan Hadir

Diungkap Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, pencekalan terhadap Nadiem agar proses penyidikan berjalan lancar.

Diketahui penyidik masih berupaya mengumpulkan sejumlah bukti termasuk keterangan tambahan dari Nadiem Makarim guna membuat terang perkara pengadaan laptop yang memakan anggaran Rp 9,9 triliun itu.

Meski berstatus jadi saksi dalam kasus dugaan korupsi itu, tak sedikit publik dibuat terkejut.

Hal itu mengingat sosok Nadiem Makarim yang pernah dikenal sebagai tokoh membanggakan sebagai perintis Gojek aplikasi jasa layanan transportasi online.

Publik pun tampak memantau sejauh mana keterlibatan Nadiem Makarim dalam kasus tersebut.

Lalu, seperti sosok Nadiem Makarim tersebut?

Sosok Nadiem Makarim

Diketahui saat ini Nadiem Makarim dikenal sebagai mantan Menteri Pendidikan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Penjelasan Kemendikbudristek soal program Magang Merdeka yang bakal dihentikan.
Penjelasan Kemendikbudristek soal program Magang Merdeka yang bakal dihentikan. ((DOK. Humas Kemendikbud Ristek))

Ia memiliki nama lengkap Nadiem Anwar Makarim.

Sebelum terjun di pemerintahan dan menjadi Menteri di Kemendikbud, latar belakang karier Nadiem Makarim merupakan pengusaha.

Pria kelahiran Singapura, 4 Juli 1984 ini awalnya dikenal sebagai founder startup bidang transportasi berbasis daring, Gojek.

Ayah Nadiem Makarim merupakan seorang aktivis sekaligus pengacara terkemuka, Nono Anwar Makarim.

Sementara sang ibu, Atika Algadri adalah seorang penulis lepas.

Nadiem menikah dengan Franka Franklin pada 2014.

Baca juga: Kasus Korupsi BPR Karya Remaja Indramayu, Kejati Jabar Tetapkan 3 Tersangka, Semuanya Pimpinan

Riwayat Pendidikan

Selama menjalani proses pendidikan dasar hingga SMA, Nadiem Makarim kerap berpindah-pindah dari Jakarta hingga Singapura.

Kemudian pada 2002, Nadiem kuliah di Universitas Brown, Amerika Serikat, mengambil jurusan Hubungan Internasional.

Setelah meraih gelar sarjana, Nadiem  meneruskan pendidikannya dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.

Rekam Jejak Karier

Sejak lulus dan meraih gelar master, Nadiem Makarim pernah bergabung dengan McKinsey & Co selama tiga tahun (2006-2009). Ia bekerja sebagai konsultan.

Kemudian pada 2011, Nadiem Makarim menjadi Co-Founder dan Managing Driector Zalora Indonesia.

Setahun di Zalora inilah Nadiem Makarim memilih hengkang dan mulai mendirikan perusahaan rintisan (startup) tersendiri.

Sejatinya Nadiem mendirikan Gojek pada 2010, yang kemudian mulai berkembang hingga menjadi salah satu dari 19 dekakorn di dunia.

Pada 2013, ketika Nadiem Makarim sedang mengembangkan Gojek, ia juga menjadi CHief Innovation Officer Kartuku, yang kemudian diakuisisi oleh Gojek untuk memperkuat Gopay.

Dilansir dari artikel Bloomberg yang dirilis pada 2019, saat itu Gojek sudah memiliki valuasi mencapai US$ 10 miliar.

Sukses bersama Gojek, Nadiem Makarim memilih untuk meninggalkan perusahaan rintisannya itu pada 2019.

Pada tahun itu, Nadiem Makarim dipanggil oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara.

Kala itu Presiden Jokowi menetapkan Nadiem Makarim sebagai Menteri Kemendikbud (kini menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi).

Selama menjabat sebagai Mendikbudristek, Nadiem Makarim sudah mengeluarkan berbagai kebijakan seperti program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, Dana BOS, kuota internet gratis bagi pelajar, hingga kebijakan guru honorer dan guru PPPK.

Baca juga: Viral Penampakan Sekolah Berdinding Bambu Beralas Bongkahan Batu, Pengunggah Ngadu ke Nadiem Makarim

Pernah Dicecar DPR

Saat menjabat, Nadiem Makarim sempat dicecar anggota komisi X DPR RI Fraksi Demokrat Anita Jacoba Gah.

Saat itu, Anita Jacoba mengkritik Nadiem selaku Menteri Pendidikan dalam rapat, Senin (26/9/2022).

Anita menyoroti 400 orang yang hadir sebagai tim bayangan di Kemendikbud-Ristek.
 
"Anda boleh bangga ditepuk-tangan di PBB. Tapi bagi kami tidak. Kami tidak bangga sama sekali," ungkap kritikan Anita kepada Nadiem di ruang rapat Komisi X DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/9/2022).

Menurut Anita, persoalan di dunia pendidikan Indonesia masih sangatlah banyak.

Ia menuturkan bahwa anggota DPR tidaklah bodoh apalagi terkait kebijakan atau program.

"Karena kalau kami bodoh, tidak mungkin kami dipilih rakyat. Itu sudah pasti. Karena kami bicara dengan data yang ada. Program ada, anggaran ada, dirasakan oleh rakyat atau tidak? Kalau tidak dirasakan oleh rakyat, bagi kami anda tidak berhasil," tuturnya.

Anita juga menyinggung terkait masalah guru PPPK dan guru-guru yang telat mendapatkan gaji.

"(Guru berteriak) 'kami sudah lulus passing grade segala macam, tapi mana gaji kami? Mana gaji kami? Kami sudah tidak bekerja lagi. Anak kami mau makan apa'," ujarnya.

Dengan memberi solusi terhadap masalah yang terjadi di Indonesia, lanjut Anita, baru Nadiem pantas mendapat tepuk tangan dari rakyat Indonesia.

"Kemudian kami dengar di PBB anda dengan bangganya ada 400 tim bayangan. Kenapa masih banyak ketertinggalan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar)? Kenapa? Dan 400 tim bayangan itu apa kebanggaannya? Dan coba jelaskan mengapa kita harus bangga dengan anda, Pak Menteri?" cecar Anita.

Mendengar cecaran Anita itu, Nadiem tampak hanya diam dan menunduk ke bawah meja.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved