Amalan-amalan di Bulan Muharam 1447 H yang Bisa Dikerjakan, Ada Amalan yang Dianjurkan Rasulullah

Inilah amalan-amalan di bulan Muharam yang bisa dikerjakan umat muslim, di antaranya ada yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Editor: Hilda Rubiah
freepik.com
BULAN MUHARAM: Gambar menarik ucapan selamat 1 Muharam dan Tahun Baru Islam. - Inilah amalan-amalan di bulan Muharam yang bisa dikerjakan umat muslim, di antaranya ada yang dianjurkan Rasulullah SAW. 

TRIBUNJABAR.ID - Inilah amalan-amalan di bulan Muharam yang bisa dikerjakan umat muslim, di antaranya ada yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Saat ini umat muslim baru menyambut Tahun Baru Islam 2025 atau 1 Muharam 1447 H.

Bagi umat muslim, bulan Muharam diyakini sebagai bulan mulia.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surat At-Taubah: 36.
 


إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

Artinya: “Sesungguhnya bilang di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu."

Di antaranya ada empat bulan haram (suci) tersebut adalah tiga bulan berturut-turut yaitu Dzulqodah, Dzulhijjah dan Muharam. (Satu bulan lagi adalah) Rajab ( HR.Bukhari dan Muslim).

Baca juga: Jadwal Puasa di Bulan Muharam 1447 H Termasuk Puasa Tasua dan Puasa Asyura Lengkap dengan Bacaannya

Disebutnya bulan mulia terdapat keutamaan di dalamnya.

Pada bulan Muharam inilah menjadi momen umat Muslim lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Termasuk mengerjakan amalan-amalan sunah yang berpahala melimpah.

Demikian, pada bulan Muharam ini juga ada beberapa amalan sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Seperti puasa Tasua dan puasa Asyura. Selain itu masih ada beberapa amalan lainnya yang bisa dikerjakan di bulan Muharam ini.

Berikut Tribunjabar.id rangkum 6 amalan di bulan Muharam yang dapat dikerjakan umat Muslim, dilansir dari berbagai sumber.

1. Puasa Sunah

Pada bulan Muharam amalan yang dianjurkan adalah puasa.

Pasalnya bulan Muharam merupakan satu di antara empat bulan yang dimuliakan, seperti bulan Ramadhan.

Berpuasa disepanjang bulan Muharram adalah sebaik baik bulan untuk puasa seperti disebutkan oleh Rasulullah Shallallaahu `alayhi wa sallam dalam hadits yang disebutkan Oleh Imam Muslim dan Abu Hurairah :

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ اْلمُحَرَّمِ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

”Sebaik baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baiknya salat setelah salat fardhu adalah salat malam” (HR. Muslim No: 2755).

Terdapat dua amalan puasa dalam bulan Muharam, yaitu puasa Tasua dan puasa Asyura.

Bacaan niat puasa Tasua, puasa Asyura dan puasa 11 Muharam
Bacaan niat puasa Tasua, puasa Asyura dan puasa 11 Muharam (Istimewa via Tribunstyle.com)

Baca juga: Arti Bulan Muharam dalam Kalender Islam dan Asal-Usulnya, Disebut Syahrullah, Berikut Keutamaannya

Puasa Tasua

Puasa Tasua merupakan puasa sebelum hari 10 Muharam atau yang dilaksanakan pada 9 Muharam.

Dalam riwayat dijelaskan di akhir hayatnya Rasulullah pernah berkeinginan jika ia masih hidup di tahun depan maka ia akan berpuasa pada 9 dan 10 Muharrram.

عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – يَقُولُ: حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ, قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-: (( فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ.)) قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma bahwasanya dia berkata, “ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berpuasa di hari ‘Asyura’ dan memerintahkan manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata, ‘Ya Rasulullah!

Sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, ‘Apabila tahun depan -insya Allah- kita akan berpuasa dengan tanggal 9 (Muharam).’

Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal.”

Puasa Asyura
 
Puasa Asyura merupakan puasa yang dilaksanakan pada 10 Muharam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

“… Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” (HR Muslim no. 1162/2746)

Di Indonesia, puasa Asyura ini puasa yang paling dikenal masyarakat.

Aisyah radhiallahu ‘anha berkata:

(كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ، وَكَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَه.)

“Dulu hari ‘Asyura, orang-orang Quraisy mempuasainya di masa Jahiliyah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mempuasainya. Ketika beliau pindah ke Madinah, beliau mempuasainya dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa.

Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa ‘Asyura’. Barang siapa yang ingin, maka silakan berpuasa. Barang siapa yang tidak ingin, maka silakan meninggalkannya.”

Selain puasa pada 9 dan 10 Muharam, ada pula ulama yang berpendapat adanya puasa sesudah 10 Muharam yakni pada 11 Muharam.

Di antara dalil yang menyatakan ini terdapat dalam hadis Ibnu Abbas.

صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا

“Berpuasalah kalian pada hari ‘Asyura’ dan selisihilah orang-orang Yahudi. Berpuasalah sebelumnya atau berpuasalah setelahnya satu hari." HR Ahmad no. 2153.

Kendati begitu, Syaikh Syu’aib dan Syaikh Al-Albani menghukumi hadits ini lemah.

Namun tentu saja bukan berarti berpuasa di 11 Muharam terlarang. Puasa ini masih bisa dikerjakan karena termasuk pada bulan Muharam.

Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa tiga hari di pertengahan bulan.

Dilansir dari muslim.or.id, pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan setiap hari ke-13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah (Qomariyah).

Pada bulan Muharam 1446 H jadwal puasa Ayyamul Bidh jatuh pada 19 - 21 Juli 2024.

Anjuran puasa Ayyamul Bidh ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah Shallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda, 
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun."(HR. Bukhari, no.1979).

Baca juga: Niat Puasa Asyura Bahasa Arab dan Indonesia, UAS Jelaskan Keistimewaannya Bisa Jadi Penggugur Dosa

2. Memperbanyak amalan salih

Seperti bulan mulia lainnya, di bulan Muharam juga dianjurkan memperbanyak amalan salih.

Seperti amalan ketaatan di antaranya, membaca Al Quran, berdzikir, mengerjakan salat malam hingga bersedekah.

3. Menjauhkan diri dari maksiat

Bulan Muharam juga merupakan bulan untuk menjauhkan dari kemaksiatan.

Pada bulan-bulan haram (suci), akan lebih besar dosanya dibanding dosa selain bulan haram.

Hal ini sebagaimana telah disampaikan Qotadah rahimahullah berkata,

“Sesungguhnya kezaliman pada bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada kezaliman yang dilakukan di luar bulan-bulan haram tersebut."

"Meskipun kezaliman pada setiap kondisi adalah perkara yang besar, akan tetapi Allah Ta’ala menjadikan sebagian dari perkara menjadi agung sesuai dengan kehendaknya.”

4. Tidak berbuat zalim

Tak terlepas dari upaya menjauhkan diri dari kemaksiatan, muslim juga tidak berbuat zalim.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat At Taubah: 36).

"...Maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu.”

5. Menyenangkan Keluarga

Dilansir dari konsultanfiqih.com, pada bulan Muharam ini juga terdapat amalan dianjurkan menyenangkan keluarga pada hari Asyura.

Kendati anjuran ini umum dan dapat dilakukan kapan saja, namun ada yang istimewa dengan waktu hari Asyura pada Muharam.

Diriwayatkan dalam hadist Abu Hurairah RA:

"Siapa yang melapangkan bagi keluarganya pada hari Asyura niscaya Allah akan melapangkan baginya sepanjang tahun," (HR. Al Baihaqi dan Syuabul Iman 3/366 dan Ibnu Hibban).

Baca juga: Peristiwa Penting di Bulan Muharam Belum Banyak Diketahui Muslim,Termasuk Sejarah di Zaman Para Nabi

6. Memperbanyak zikir dan bertaubat

Bulan Muharam istimewa sebagai pergantian tahun maka tidak ada salahnya menjadi momen bermuhasabah diri merenungkan segala dosa yang diperbuat.

Oleh karena itu di bulan Muharam ini juga menjadi kesempatan untuk memperbanyak zikir.

Selain itu, amalan yang tak boleh dilewatkan di bulan Muharam adalah bertaubat.

Taubat artinya kembali kepada Allah secara lahir batin.

Menyesali atas dosa dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali menjadi tugas manusia seumur hidup.

Taubat merupakan karunia dan kesempatan yang diberi Allah untuk kembali kepada-Nya.

Bulan Muharam membentangkan kesempatan untuk bermuhasabh atau introspeksi diri.

Ini menjadi penting, sebagai bekal dan kembali pada jalan yang lurus dan diridhai Allah SWT.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan setiap diri hendaklah memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)…” (QS. Al Hasyr: 18)

Demikian, itulah beberapa amalan yang bisa dikerjakan di bulan Muharam.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved