Berita Viral
Fakta-fakta Tunanetra Ngamuk saat Diamankan Satpol PP di Sumut, Teriak Cari Tongkat, Begini Nasibnya
Berikut inilah fakta-fakta pria tunanetra ngamuk saat diamankan petugas Satpol PP di Sumatera Utara
TRIBUNJABAR.ID - Berikut inilah fakta-fakta pria tunanetra ngamuk saat diamankan petugas Satpol PP di Sumatera Utara.
Beberapa waktu lalu, video viral pria tunanetra ditertibkan petugas gabungan di Pemantangsiantar, Sumatera Utara, Jumat (13/6/2025), viral di media sosial.
Pria tunanetra tersebut diketahui berinisial HH.
Menurut keterangan, saat kejadian HH terpaksa diamankan petugas karena melakukan perlawan hingga berteriak mencari tongkatnya.
1. Kronologi
Kejadian ini diketahui berlangsung di depan Toko Roti Ganda, Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Melalui rekaman yang viral, petugas di sana tak cuma dari Dinas Sosial (Dinsos) saja, namun terlihat juga petugas Satpol PP hingga kepolisian.
Saat hendak dibawa petugas, HH melakukan perlawanan dan tongkatnya terjatuh.
Di sini HH berteriak mencari keberadaan tongkatnya itu.
Baca juga: Sosok Alfian Mahasiswa Tunanetra Anak Tukang Tambal Ban yang Kini Sukses Raih Gelar S2 di Unair
2. Kata Dinsos
PLT Kepala Dinsos Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kota Pematangsiantar, Risbon Sinaga tak menampik soal kejadian ini.
Namun ia berkata jika video itu tak menyeluruh saat kejadian.
"Namun, tidak dilihat semua video dari awal. Mungkin si pembuat video pas kejadian itu direkamnya. Video secara menyeluruh tidak ditampilkan," kata Risbon dikutip dari Kompas.com.
Ia melanjutkan, razia tersebut sudah sesuai dengan SOP. Di mana diawali apel dan diperbantukan oleh personel Satpol PP dan anggota Polres Pematangsiantar.
Bukan hanya di depan toko roti, razia terhadap gelandangan, pengemis dan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) juga dilakukan di beberapa titik.
3. Ada Aduan
Razia di titik tersebut rupanya berangkat dari keresahan pengusaha toko roti.
"Pengusaha Roti Ganda resah dengan pengemis di situ semua," kata Risbon.
Selain HH, Dinsos turut mengamankan tujuh orang lainnya, termasuk gelandangan, pengemis, dan ODGJ.
Mereka dibawa ke kantor Dinsos P3A di Jalan Dahlia, Pematangsiantar.
Dari hasil pendataan, delapan orang tersebut bukan warga Kota Pematangsiantar, diberi makanan, lalu dilakukan pembinaan.
Mereka juga diantar ke tempat masing-masing.
"Satu orang ODGJ telah diantar ke Panti Asuhan. Ada orang Medan kami antar ke keluarganya. Banyak pengamen ini bukan orang Kota Pematangsiantar, jadi, kami lakukan pembinaan supaya dapat keterampilan," ucapnya.
Baca juga: Kisah Haru Ade Suryani Guru di Kota Bogor Tunanetra, Semangat Bagikan Ilmu di Tengah Keterbatasan
4. HH Sudah Terjaring 3 Kali
Dari sini terungkap juga jika itu bukan kali pertama HH terjaring razia serupa.
Risbon mengatakan jika HH sudah tiga kali terjaring razia dan salah satunya kadung viral.
5. Nasib HH
Kini, HH sudah dikembalikan ke tempat kosnya, di Jalan Medan Area, Kelurahan Proklamasi, Siantar Barat setelah membuat surat pernyataan.
HH berjanji untuk tak mengulangi perbuatannya lagi.
Risbon mengatakan, pihaknya telah berupaya membujuknya ke Panti Sungai Buluh UPTD Pelayanan Sosial Tunanetra dan Tunadaksa Sei Buluh-Tebing Tinggi, Kabupaten Sergai, Sumatera Utara, untuk mendapat pelatihan keterampilan.
"Tapi yang bersangkutan tidak mau," ungkapnya.
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Penjelasan Dinsos soal Viral Tunanetra Mengamuk di Depan Toko Roti di Siantar"
Kisah Polisi Kabur di Hari Akad Nikah, Calon Istri Menangis Malu hingga Pingsan, Brimob Bertindak |
![]() |
---|
Respons Dokter Tirta Soal Kasus Dokter Dipaksa Buka Masker Keluarga Pasien, Tantang Pelaku Tarung |
![]() |
---|
Viral Detik-detik Warga Hajar Maling Motor di Cirebon sampai Babak Belur, Ketahuan saat Beraksi |
![]() |
---|
Viral Video Tamu Ngaku Diusir dari Hotel di Pekalongan Gegara Tiket Promo, Manajemen Buka Suara |
![]() |
---|
Sudah Jual TV, Tukang Ojek Boyolali Belum Bisa Lunasi Seragam Rp841 Ribu, Sang Anak Terpaksa Bolos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.