Dinsos Kota Bandung Masih Menemukan Lansia Telantar, Tercatat Ada 85 Orang pada 2025

Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, hingga saat ini masih menemukan lansia telantar hingga kondisi ini mendapat perhatian serius dari pemerintah untuk

Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
HARI LANJUT USIA - Lansia di Kota Bandung saat menghadiri peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2025, Jumat (13/6/2025) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, hingga saat ini masih menemukan lansia telantar hingga kondisi ini mendapat perhatian serius dari pemerintah untuk dilakukan penanganan.

Dinsos Kota Bandung mencatat, berdasarkan data yang ada di kependudukan, bahwa jumlah lansia di Bandung mencapai 266.552 jiwa dengan 94.478 jiwa masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Lansia yang masuk DTKS mendapat bantuan Penerima Bantuan Iuran (PBI), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan Program Keluarga Harapan (PKH). Dari jumlah total, sekitar 85.000 lansia telah menerima bantuan sosial tersebut.

"Masih ada sekitar 9.000 lansia yang belum terlindungi. Ini jadi prioritas kami untuk dilindungi secara sosial," ujar Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Soni Bachtiar, Jumat (13/6/2025).

Soni mengatakan, Kota Bandung memiliki kebijakan yang berpihak pada lansia, yaitu Perda Nomor 2 Tahun 2021 tentang Kota Ramah Lansia. Implementasinya, melalui berbagai program untuk menurunkan kasus lansia terlantar.

Pada 2024 tercatat 455 kasus lansia terlantar atau turun 40,2 persen dibanding tahun sebelumnya. Per 11 Juni 2025, hanya tercatat 85 kasus dan jika dibanding semester pertama tahun lalu, turun hingga 77,2 persen.

Dengan melihat angka tersebut, Sony menilai warga Kota Bandung semakin sadar akan tanggung jawab terhadap orang tua mereka. Namun, dia menyinggung pentingnya aspek psikologis dalam pelayanan lansia, terutama laki-laki yang cenderung tertutup.

"Ini harus menjadi perhatian, apalagi dalam situasi pasca PHK atau tekanan ekonomi. Jadi curhat ini penting untuk melepaskan tekanan yang lama dipendam, terutama oleh bapak-bapak," kata Sony.

Soni berharap, pada peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2025 menjadi momentum untuk memperkuat gerakan nyata dalam merawat dan memuliakan para lansia. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved