Nasib Pilu Bocah Dianiaya Ayah, Telantar di Jakarta Selatan, Kondisinya Miris Diberi Makanan Basi

Seorang bocah perempuan berinisial MK (7) ini bernasib pilu diduga dianiaya ayahnya hingga telantar di Jakarta Selatan, kondisinya miris

Editor: Hilda Rubiah
TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
BOCAH DIANIAYA AYAH - Seorang bocah perempuan berinisial MK (7) diduga dianiaya ayahnya telantar di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dievakuasi petugas dan mendapatkan perawatan di Puskesmas Cipulir. Kondisi korban miris 

TRIBUNJABAR.ID - Seorang bocah perempuan berinisial MK (7) ini bernasib pilu diduga dianiaya ayahnya sendiri.

Bocah malang itu ditemukan telantar di Pasar Kebayoran Lama lalu dievakuasi petugas.

Bocah itu pun langsung mendapatkan perawatan di Puskesmas Cipulir 2, Jakarta Selatan.

Merespons kejadian tersebut, Kasatpol PP Kebayoran Lama Dian Citra mengaku sudah berkoordinasi pihak kepolisian dan berharap pelaku penganiayaan bocah tersebut bisa segera ditangkap.

Baca juga: Nasib Adnan Remaja yang Mau Temui Dedi Mulyadi Nekat Gowes ke Jabar Berujung Dijemput Sang Bupati

Saat ini, tim Bareskrim Polri masih berupaya mengidentifikasi pelaku dengan menyisir CCTV di area Stasiun Pasar Turi dan sekitarnya.

Berikut ini fakta-fakta bocah dianiaya ayah tersebut dirangkum TribunJakarta.com.

1. Korban Terluka Bakar

Kasatpol PP Kebayoran Lama Dian Citra mengatakan, saat ditemukan kondisi korban miris dan memilukan.

Bocah perempuan berusia 7 tahun itu mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuhnya.

Selain itu, Citra menyebut terdapat luka yang diduga akibat penganiayaan menggunakan pisau.

"Luka bakar, memar, dan luka bekas pisau," ungkap Citra kepada wartawan.

Citra menuturkan, saat ditemukan korban sedang tertidur di lorong pasar dengan beralaskan kardus.

"Saat ini masih dalam penanganan, sekarang sedang diinfus cairan," tutur dia.

Berdasarkan foto yang diterima, bocah tersebut mengalami luka hampir di sekujur tubuhnya termasuk di bagian wajah dan tangan.

2. Kondisi Terkini

Bocah perempuan berinisial MK (7) kini dirujuk ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (11/6/2025) malam.

Sebelum dipindahkan, korban sempat dijenguk oleh Direktur Tindak Pidana PPA-PPO Mabes Polri Brigjen Nurul Azizah dan Komnas Perlindungan Anak di RSUD Kebayoran Lama.

"Sudah dirujuk, sekarang sudah kami pindahkan ke Rumah Sakit (Polri) Kramat Jati," kata Nurul di RSUD Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Nurul menjelaskan, dirujuknya korban ke RS Polri adalah untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

Ia pun menyebut kondisi korban semakin membaik dan perlahan sudah bisa diajak berkomunikasi untuk menceritakan peristiwa yang dialami.

"Alhamdulillah ketika kami berkunjung, nanti dokter juga bisa sampaikan ya, kondisi membaik. Begitu antusias, kita ngobrol, baik. Alhamdulillah mohon doanya," ungkap Nurul.

Baca juga: Geger, Kasus Pencabulan 2 Bocah di Bogor, Sosok Pelaku Tak Terduga hingga Diamuk Warga

3. Ciri-ciri Pelaku

Satpam Pasar Kebayoran Lama, Budiono, mengungkap ciri-ciri ayah yang menyiksa dan menelantarkan anak perempuannya.

Korban ditemukan tergeletak lemas di depan salah satu kios di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025).

Budiono mengatakan, pelaku meletakkan korban di Pasar Kebayoran Lama sekitar pukul 02.00 WIB.

"Awal penemuannya sekitar jam 5 pagi. Dia naruh pertama itu sekitar jam 2an, ditaruh di sini. Ya gimana ya, sengaja aja, sengaja ditaruh," kata Budiono kepada wartawan.

Budiono mengungkapkan, pelaku memiliki ciri-ciri bertubuh tinggi serta mengenakan kemeja berwarna putih dan masker.

Ketika itu, Budiono menduga pelaku dan anaknya hanya menumpang tempat untuk tidur. Namun, pelaku ternyata pergi dan sengaja menelantarkan korban.

"Ciri-cirinya orangnya agak tinggi, pakai kemeja putih, pakai masker. Dikira di sini kan numpang tidur. Tapi sampai sekarang gak ada. Berarti kan buang anak, naruh doang," ungkap dia.

Ia menyebut tidak ada pedagang maupun warga sekitar yang mengenali tampang pelaku.

"Bukan (pedagang atau warga setempat), nggak ada yang ngenalin," ujar dia.

Baca juga: Bocah di Sukabumi Selamat dari Penculikan setelah Lompat dari Motor Penculik, Polisi Sedang Pastikan

4. Korban Dibakar di Sawah

Kepada petugas Satpol PP, korban mengaku dibakar oleh sang ayah di sebuah sawah.

"Tadi kita tanya anak tersebut. Ayahnya sangat kejam katanya. Dia dibakar di sawah. Diobatin tapi disiksa lagi," kata petugas Satpol PP Kebayoran Lama, Eko.

Selain itu, korban juga sempat diberikan makanan basi oleh ayahnya. Korban yang enggan memakannya kemudian kembali dianiaya.

Korban dibacok menggunakan senjata tajam dan dipukul di bagian matanya hingga mengakibatkan luka lebam.

"Kemarin belum lama dia dikasih makan. Tapi nasinya sudah bau. Bapaknya marah, kakinya dibacok. Ada luka bacok sekitar 5-6 Cm. Matanya ini lebam biru. Ada biru bekas ditonjok katanya," ungkap Eko.

"Setelah tadi kita bawa ke puskesmas. Ternyata setelah dibuka ini tulangnya nongol keluar. Jadi bekas dipelintir. Itu mungkin sudah lama. Jadi sudah hitam," imbuh dia.

5. Disiksa di Jawa Timur

Sementara itu, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih mengatakan, korban diduga disiksa di wilayah Surabaya, Jawa Timur.

Menurut dia, kasus penganiayaan ini telah diambil alih oleh Bareskrim Polri.

"Penanganan akan diambil alih Bareskrim, karena TKP penganiayaan di Surabaya," kata Murodih kepada wartawan.

Murodih menjelaskan, pelaku dan korban baru tiba di Jakarta pada Selasa (10/6/2025) kemarin. Keduanya diketahui berangkat dari Stasiun Pasar Turi, Surabaya.

"Mereka baru sampai naik kereta dari Pasar Turi ke Jakarta baru sampai kemarin. Info dari Bareskrim sedang dicek CCTV sekitar Stasium Pasar Turi," ujar Kasi Humas.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 5 Fakta Bocah Dianiaya Ayahnya Telantar di Jakarta Selatan, Kondisi Mengenaskan Diberi Makanan Basi

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved