Istri Bobotoh Persib yang Jatuh dari Flayover Pasupati Kebingungan, Tagihan Rumah Sakit Rp 192 Juta

Intan Nuraeni mengungkap satu masalah setelah suaminya, Nugraha, meninggal dunia. Nugraha merupakan bobotoh asal Cililin, Kabupaten Bandung Barat.

Penulis: Rahmat Kurniawan | Editor: Giri
Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan
TAKZIAH - Manajemen Persib Bandung dan Ketua Viking Persib Club saat takziah ke rumah keluarga bobotoh asal Cililin Bandung Barat, Rabu (11/6/2025). 

Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Intan Nuraeni mengungkap satu masalah setelah suaminya, Nugraha, meninggal dunia. Nugraha merupakan bobotoh asal Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang meninggal dunia setelah terjatuh dari Flyover Pasupati Bandung.

Peristiwa Nugraha jatuh terjadi saat perayaan Persib juara setelah menjalani laga terakhir Liga 1 2024-2025 melawan Persis Solo, Sabtu (24/5/2025) malam.

Nugraha meninggal dunia pada Jumat (6/6/2025), setelah menjalani perawatan dua minggu Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Biaya perawatan Nugraha membuat Intan terkejut. Jumlah tagihannya sebesar Rp 192 juta.

Padahal, biaya perawatan almarhum suaminya selama di RSHS Bandung telah dicover oleh sejumlah pihak dan yayasan.

Baca juga: Manajemen Persib Bandung dan Ketua Viking Beri Santunan ke Keluarga Bobotoh Bandung Barat

"Pas kemarin kita mau ngelunasin Rp 6 juta itu keluar lah nota baru, Rp 192 juta sekian. Kesalahan siapa tidak tahu, jadi bingung," kata Intan di Cililin, KBB, Rabu (11/6/2025).

Intan memenjelaskan, dia mendapatkan nota tagihan biaya sebesar Rp 6 juta saat jenazah suaminya keluar RSHS. Intan baru bisa melunasi tagihan tersebut beberapa hari lalu.

"Iya, pas pulang Rp 6 juta (nota tagihan dari RSHS Bandung) pas ke sana (lagi) keluar nota aslinya. Jadi kita sekeluarga kaget," ujarnya.

Intan mengaku belum dapat mencari jalan keluar jika harus melunasi tagihan tersebut secara mandiri.

Baca juga: Nugraha Bobotoh yang Terjatuh dari Flyover Pasupati saat Konvoi Persib Juara Meninggal

"Kita bingung cari biayanya dari mana gitu. Sekarang memang lagi butuh bantuan. Mudah-mudahan ada jalannya," ujarnya.

Intan telah menyampaikan keluh kesah tersebut saat manajemen Persib dan Ketua Viking Tobias Ginanjar yang melakukan takziah, Rabu.

Intan disarankan untuk kembali ke RSHS Bandung untuk mengonfirmasi jumlah tagihan yang dibebankan kepadanya.

"Tadi bilang membantu ikhtiar bareng-bareng. Iya, mau ke sana (RSHS Bandung) lagi, informasi yang benarnya bagaimana," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved