ALUR Pembunuhan di Cihaurbeuti Ciamis, Cucu Bunuh Nenek karena Sakit Hati, Bermula dari Pasang Lampu

Seorang laki-laki bernama Salman Alfarizi berusia 19 tahun tega menghabisi nyawa nenek kandungnya sendiri.

Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Ravianto
Ai Sani Nuraini/Tribun Jabar
CUCU BUNUH NENEK - Salman Alfarizi (19) pelaku pembunuhan Cucu Cahyati (60) di Desa Sukamulya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Ciamis, Selasa (3/6/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Kepolisian Resor Ciamis berhasil mengungkap kasus dugaan pembunuhan tragis yang mengguncang warga Desa Sukamulya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis.

Seorang laki-laki bernama Salman Alfarizi berusia 19 tahun tega menghabisi nyawa nenek kandungnya sendiri.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolres Ciamis, AKBP Akmal didampingi Waka Polres Kompol Sujana dan Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Carsono dalam konferensi pers yang digelar di Aula Pesat Gatra Mapolres Ciamis, Selasa (3/6/2025) sore.

“Pelaku merupakan cucu kandung dari korban. Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku melakukan aksi pembunuhan dengan perencanaan karena sakit hati sering dimarahi dan tidak diberi makan dan uang oleh korban,” ungkap AKBP Akmal kepada awak media.

Peristiwa nahas ini terjadi pada Minggu, 1 Juni 2025 sekitar pukul 04.30 WIB dini hari di rumah pelaku yang terletak di Desa Sukamulya, Kecamatan Cihaurbeuti, Ciamis.

Salman nekat menghabisi nyawa neneknya, Cucu Cahyati (60) dengan cara yang keji.

Lebih lanjut, AKBP Akmal menjelaskan bahwa pelaku awalnya meminta bantuan korban untuk memegang kursi saat hendak memasang lampu.

Saat korban lengah, pelaku membekap korban dengan kain lap hingga lemas, kemudian membenturkan kepala korban ke lantai, memukul menggunakan cobek batu, serta membacok kepala korban dengan celurit.

“Setelah korban meninggal dunia, jenazah dibaringkan di atas tempat tidur dan dibungkus dengan selimut lalu sempat disembunyikan di dalam rumah."

"Pelaku sempat mencoba menggali lubang untuk menguburkan korban namun tidak berhasil. Akhirnya, jasad korban dibuang ke tebing berjarak sekitar 500 meter dari rumah pelaku,” jelas Kapolres.

Kejadian ini mulai terungkap setelah pihak keluarga melaporkan korban hilang pada Senin (2/6/2025).

 Kecurigaan warga muncul saat melihat adanya genangan darah di rumah kosong yang berdekatan dengan rumah korban.

Puncaknya, salah seorang saksi menerima tangkapan layar percakapan WhatsApp antara pelaku dengan ibunya yang bekerja sebagai TKW di Taiwan.

Dalam pesan itu, pelaku mengaku telah membunuh korban.

Informasi tersebut langsung dilaporkan ke aparat setempat dan diteruskan ke Polsek Cihaurbeuti.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved