Inovasi Kuliner Bandung: Spaghetti Sambal Matah dengan Sei Sapi Asap Khas NTT

Jabarano Coffee  pun menghadirkan inovasi menu terbaru hasil kolaborasi dengan Sei Sapi Lamalera. 

putri puspita n
Ragam menu kolaborasi sei sapi lamalera dan jabarano 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kuliner Sei Sapi Lamalera yang hadir ke Bandung sempat viral  sekitar 5 tahun yang lalu dan keberadaannya masih menjadi favorit pecinta kuliner masa kini.

Sei sapi adalah hidangan tradisional dari Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya dari pulau Timor. 

Kata “sei” sendiri berasal dari bahasa Rote yang berarti “daging yang diiris tipis memanjang”. 

Awalnya, sei dibuat menggunakan daging babi atau rusa. Namun, sei sapi kini jadi varian populer khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung.

Baca juga: Kuliner Jepang, Ramen dan Sushi Ini Hadir Lewat Konsep Conveyor Belt

Menyambut tren kuliner yang makin mengedepankan rasa otentik dan eksplorasi rempah Nusantara, Jabarano Coffee  pun menghadirkan inovasi menu terbaru hasil kolaborasi dengan Sei Sapi Lamalera. 

Kolaborasi ini melahirkan Sei Sapi Series, rangkaian menu dengan sentuhan khas daging asap dari Nusa Tenggara Timur, disajikan dalam format yang modern dan menggoda lidah warga urban.

“Kami berkolaborasi dengan Sei Sapi Lamalera karena ingin mencoba sesuatu yang baru dan unik. Kebetulan penggemar sambal matah itu banyak di Bandung,” ujar Bunga Pelu, Marketing Communication Jabarano Coffee Botanica Mall, Senin (26/5/2025).

Bunga menjelaskan yang menjadikan kolaborasi ini istimewa bukan sekadar pilihan menu, tetapi juga metode pengolahan daging yang tidak biasa. 

“Daging sei sapi dari Sei Sapi Lamalera diolah dengan pengasapan perlahan menggunakan kayu Kosambi, kayu khas Indonesia Timur yang menghasilkan aroma kuat dan rasa asap khas yang meresap hingga ke lapisan terdalam daging,” kata Bunga. 

Hasilnya adalah daging dengan tekstur renyah di luar, juicy di dalam yang menjadi ciri khas sei sapi Lamalera.

Bunga menjelaskan dalam budaya aslinya di Pulau Timor, sei biasanya disajikan dengan sambal lu’at, sambal fermentasi khas yang menggabungkan daun kemangi dan kulit jeruk. 

“Namun, untuk menjawab selera lokal Bandung yang akrab dengan rasa pedas segar, kolaborasi ini menghadirkan versi Sei Sapi Sambal Matah,” ucapnya.

Baca juga: Kuliner Bandung: Sajian Ayam Goreng dengan Saus Unik Khas Spill & Bites

Ia menyebutkan ada empat menu utama yang bisa dinikmati dalam seri ini, diantaranya Nasi Sei Sapi Sambal Matah, Nasi Goreng Sei Sapi Sambal Matah, Mie Sei Sapi Sambal Matah, dan menu paling unik adalah Spaghetti Sei Sapi Sambal Matah.

Pasta yang biasanya identik dengan saus bolognese atau carbonara, kali ini tampil beda dengan sambal matah pedas gurih dan irisan sei sapi asap. 

Inovasi ini menjadi favorit bagi pecinta kuliner  yang ingin mencicipi rasa baru tanpa kehilangan kenyamanan kuliner klasik.

“Kalau menu ini sambal matahnya bisa dipisah, jadi buat yang enggak terlalu suka pedas, masih aman. Kami juga sediakan versi 50 gram dan 100 gram untuk pilihan dagingnya,” ujar Bunga.

Sebagai pelengkap, Jabarano Coffee juga memperkenalkan dua menu cemilan khas Sunda dengan sentuhan inovatif, yaitu Cilok Jando Kukus Bumbu Kacang dan Cireng Isi Jando Pedas. 

Tekstur cemilan ini begitu kenyal dan renyahnya bersatu dengan cita rasa gurih-pedas.

Cuaca Bandung yang sedang dingin dan diguyur hujan ini pun cocok sambil menyeruput minuman khas seperti Bandrek Original Jabarano dan Bandrek Latte yang hangat dan menenangkan.

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved