Berita Viral

Kisah Bu Guru Retno Lulusan S2 Sambilan Jadi Driver Ojol karena Single Parent, Dapat Beasiswa S3

Inilah kisah bu guru Retno seorang lulusan S2 yang bekerja sambilan, single parent menjadi driver ojol demi mencari nafkah.

Editor: Hilda Rubiah
TribunJateng.com/Permata Putra Sejati
TUNTUTAN HIDUP - Ratusan driver ojek online (ojol) dari berbagai aplikator yang tergabung dalam komunitas Banyumas Raya menggelar aksi unjuk rasa di Alun-alun Purwokerto, Selasa (20/5/2025). Driver ojol lulusan S2 ini menceritakan bagaimana kerasnya kehidupan single parent menuntutnya untuk ngojol.  

Meskipun begitu, tantangannya tidak hanya bertaruh dengan terik matahari dan panasnya lapisan aspal yang merusak ban motor mereka. Tindakan pelecehan pun pernah mereka alami.

“Kalau ojol perempuan, rawan mengalami pelecehan. Pun sebaliknya sebenarnya,” kata Ningsih (48) kepada Kompas.com saat di Surabaya, Selasa (20/5/2025).

Ningsih menjadi Lady Ojol yang beraktivitas di Kota Malang sejak 2017.

Pada suatu malam, ia pernah mengalami perilaku pelecehan dari salah satu customernya seorang laki-laki.

Dia mengaku tak begitu ingat usia laki-laki tersebut. Namun, kejadiannya begitu membekas di pikirannya.

“Ya penumpangnya maju-maju gitu, maaf ya bukan porno tapi pengalaman,” ucap dia.

Sejak saat itu, dia tidak pernah lagi mengambil orderan di atas jam 19.00 WIB.

“Saya kalau udah jam 19.00 WIB malam langsung disuruh pulang sama anak saya,” beber Ningsih.

Beruntungnya, kini aplikator ojol yang tempat dia mengais rezeki memiliki layanan prioritas perempuan.

Sehingga, driver perempuan diutamakan mendapat order dari customer perempuan.

“Sekarang ada prioritas perempuan, terutama layanan Bike. Mungkin karena di sosial media ramai soal pelecehan. Sebenarnya juga pelaku gitu oknum,” terangnya.

Hal senada juga dilontarkan oleh Retno (40), Lady Ojol asal Malang. Suatu ketika, dia mendapat penumpang seorang laki-laki setengah baya.

Retno memiliki kesadaran tindakan pelecehan yang membuatnya lebih berani bersikap.

Dia tidak segan menurunkan penumpang tersebut di tengah jalan dan tidak memperdulikan tarif yang seharusnya dibayar cash.

“Aku dulu pernah, orangnya pegang-pegang paha, tidak sopan dan malah sengaja maju langsung tak turunkan di jalan. Saya nggak peduli itu bayarnya cash atau rating,” tegasnya.

Sumber: TribunJatim.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved