Dedi Mulyadi Tantang KPAI Ambil Peran Bina Anak-Anak Secara Langsung: Jangan Hanya Berkomentar

KDM juga menilai lingkungan di luar barak justru lebih berbahaya bagi remaja, dibandingkan di barak yang terkontrol dan memiliki disiplin ketat. 

tribunjabar.id / Deanza Falevi
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berdialog dengan pelajar dan orang tua usai program pendidikan karakter di barak militer Resimen Armed 1/ Sthira Yudha Purwakarta, Minggu (18/5/2025). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi tegas temuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait dugaan intimidasi terhadap pelajar di barak militer. 

Diketahui, KPAI menyebut sejumlah pelajar diancam tidak naik kelas jika menolak ikut pelatihan karakter di barak militer. Namun, pria yang akrab dipanggil Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu, justru menantang KPAI untuk turut terlibat dalam proses pendidikan anak-anak bermasalah.

"Kalau KPAI merasa ada yang salah, mari kita turun bersama. Jangan hanya berkomentar dari jauh, tapi ambil peran dalam mendidik anak-anak," kata KDM, Minggu (18/5/2025), saat menyapa 39 pelajar SMP dan orang tua mereka pasca pelatihan karakter di Resimen Armed 1/ Sthira Yudha Purwakarta.

KDM juga menilai lingkungan di luar barak justru lebih berbahaya bagi remaja, dibandingkan di barak yang terkontrol dan memiliki disiplin ketat. 

Ia meminta para pelajar untuk berubah menjadi lebih baik dan tidak mengulangi perilaku menyimpang. 

PENDIDIKAN MILITER - Tangis haru pecah saat para pelajar kembali ke pelukan orangtua usai 14 hari pelatihan di barak militer, Minggu (18/5/2025).
PENDIDIKAN MILITER - Tangis haru pecah saat para pelajar kembali ke pelukan orangtua usai 14 hari pelatihan di barak militer, Minggu (18/5/2025). (Tribun Jabar/ Deanza Falevi)

Orang tua dan lingkungan sekitar pun, kata KDM, diminta lebih peduli terhadap aktivitas remaja.

"Anak ini kembali ke 'neraka', lingkungan yang luas dan mereka tidak ketahui, bahkan ada kemungkinan mereka bisa dibacok oleh orang tak dikenal, di barak militer lebih merasa aman," ucapnya.

Sementara itu, Komandan Resimen Armed 1 Sthira Yudha, Kolonel Arm Roni Junaidi, menyatakan pihaknya siap terus membantu pemerintah daerah dalam program pembinaan karakter pelajar. 

Ia memastikan tidak ada kekerasan dalam proses pelatihan dan berjanji akan meningkatkan kenyamanan fasilitas barak ke depannya.

“Ini murni untuk pembinaan. Fasilitas akan terus kami benahi agar para pelajar merasa nyaman, dan tentu saja kami pastikan tidak ada kekerasan,” kata Roni.

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved