3 Jembatan dan 1 TPT di Dayeuhkolot Bandung Rampung Akhir 2025, Jadi Solusi Banjir Tahunan

Infrastruktur yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Bandung itu digadang-gadang menjadi solusi jangka panjang bagi persoalan banjir

Tribunjabar.id / Adi Ramadhan Pratama
Pengerjaan tiga jembatan dan satu Tembok Penahan Tebing (TPT) di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tiga jembatan dan satu Tembok Penahan Tebing (TPT) di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025.

Infrastruktur yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Bandung itu digadang-gadang menjadi solusi jangka panjang bagi persoalan banjir yang kerap menerjang kawasan padat penduduk di Desa Citeureup.

Camat Dayeuhkolot, Asep Suryadi mengatakan, tiga jembatan yang masuk dalam skema pembangunan yakni Jembatan Sukabirus, Jembatan Lamajang, dan Jembatan Pasigaran

Di mana, ketiganya dinilai terlalu rendah dan menjadi penghambat aliran air karena sering tersumbat material besar seperti bambu, kayu, bahkan sampah rumah tangga saat banjir bandang datang.

"Ada jembatan yang memang kurang ketinggiannya, sehingga selalu menghalangi menghalangi arus air. Sebab, air selalu membawa material sampah yang besar. Bahkan ada sampah yang tertahan di bawah jembatan, sehingga air naik ke jalan," ujarnya kepada Tribun Jabar pada Jumat (16/5/2025).

Menurut Asep, proses pembangunan tersebut saat ini sudah memasuki ke tahap pengadaan barang dan jasa. Di mana sosialisasi kepada warga juga sudah dilakukan, terutama untuk pembangunan Jembatan Lamajang.

"Mungkin, tidak langsung serempak semuanya karena volume jembatannya juga berbeda-beda. Tapi mudah-mudahan tahun ini bereslah. Tahun ini ditargetkan beres," katanya.

Sementara untuk TPT, Pemerintah Kabupaten Bandung direncakan akan membangunnya di sekitar Kampung Lamajang tepatnya di RW 7. Namun diperkirakan untuk pengerjaannya akan lebih cepat dibandingkan jembatannya.

"Tanggul itu kayaknya lebih cepat proses pelaksanaannya, karena tantangan yang dihadapi dalam pembangunan secara teknis sepertinya akan lebih mudah," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved