Mantan Pemain Sayap Persib Bandung Ingin Antarkan PSIS Sapu Bersih Tiga Laga Pamungkas

PSIS Semarang mengusung mimpi besar pada tiga laga terakhir Liga 1 2024-2025. Semua pertandingan itu akan disapu bersih menjadi sembilan poin.

|
Editor: Giri
ligaindonesiabaru.com
CARETAKER pelatih PSIS, Muhammad Ridwan. Ridwan ingin mengantarkan PSIS selalu menang dalam tiga laga terakhir Liga 1 2024-2025 agar tak degradasi. 

TRIBUNJABAR.ID, SEMARANG - PSIS Semarang mengusung mimpi besar pada tiga laga terakhir Liga 1 2024-2025. Semua pertandingan itu akan disapu bersih menjadi sembilan poin.

Kemenangan demi kemenangan memang sangat diperlukan PSIS. Setelah kekalahan 0-4 dari Bali United, PSIS Semarang terpuruk di dasar klasemen.

Kekalahan itu makin memperpanjang catatan tak menang PSIS. Sebelah pertandingan terakhir dilalui dengan empat kali imbang dan tujuh kali kalah.

Setelah deretan catatan minor itu, PSIS menebar ambiri kebangkitan untuk tetap bertahan di Liga 1.

Semangat itu disampaikan caretaker pelatih PSIS, Muhammad Ridwan, mantan gelandang sayap Persib Bandung.

“Semua pertandingan seperti final untuk sekarang ini, sehingga kami mencoba mempersiapkan sangat spesial. Karena kami tak hanya mendapatkan poin, namun harus menang dan saat ini semua pemain fokus menghadapi PSS,” kata Ridwan dilansir laman ligaindonesiabaru.com.

Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Persib Bandung Hadapi Barito Putera, Laga Pertama dengan Status Juara

Dari 31 laga yang sudah dijalani, PSIS baru mengoleksi nilai 25. Sama dengan nilai PSS Sleman yang ada satu strip di atas atau posisi ke-17.

Di sisi lain, Ridwan juga berbicara tentang pertandingan lawan Bali United yang sempat meninggalkan beberapa pertanyaan setelah dua gol lawan tercipta dari bunuh diri para pemain tim berjuluk Mahesa Jenar.

Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada Kamis (1/5), gol pertama Serdadu Tridatu yang bertindak sebagai tuan rumah tercipta di menit 22 lewat gol bunuh diri bek PSIS, Joao Ferrari.

Niat pemain asal Brasil itu menghalau bola, justru menghujam ke dalam gawang PSIS sendiri.

Baca juga: Hodak Tegaskan Tak Ada Keuntungan bagi Lawan dengan Status Persib Bandung Saat Ini

Begitu juga gol kedua Bali United yang tercipta lewat gol bunuh diri pada menit ke-51. Pemain PSIS, Ridho Syuhada yang mencoba menghalau umpan silang lawan di kotak penalti, namun bola sepakannya justru meluncur deras ke gawang kiper Adi Satryo.

Ridwan percaya bahwa kedua pemain yang melakukan gol bunuh diri tidak melakukannya secara sengaja.

“Saya pun pernah melakukan gol bunuh diri. Kalau kita melihat siapa yang melakukan gol bunuh diri, itu adalah dua pemain yang tanda kutip mereka pemain yang dari sisi agamanya kuat,” ucap Ridwan.

Menurut legenda hidup PSIS itu, keduanya hanya tidak dalam posisi yang tepat saja. “Mereka hanya kurang beruntung saja di waktu dan tempat yang kurang pas,” ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved