Warga Desa Cikupa Ciamis Tagih Janji Dedi Mulyadi Katanya Bantu Warga yang Kambingnya Dimangsa Macan
Dedi menyampaikan komitmennya untuk membantu para peternak yang kehilangan ternak akibat serangan satwa liar
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Sudah berbulan-bulan berlalu sejak kambing-kambing milik warga Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, diterkam oleh macan tutul liar yang turun dari hutan.
Namun hingga awal Mei 2025, janji bantuan yang pernah disampaikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, masih sebatas harapan yang menggantung di langit bagi para peternak kecil.
Warga menyebutkan bahwa janji penggantian kerugian itu disampaikan langsung oleh Dedi melalui kanal YouTube pribadinya tidak lama setelah ia dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat.

Saat itu, Dedi menyampaikan komitmennya untuk membantu para peternak yang kehilangan ternak akibat serangan satwa liar, dan pernyataan itu bahkan ditujukan kepada Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya.
“Dalam video tersebut, beliau mengatakan bahwa kerugian akibat serangan macan akan diganti. Itu membuat warga merasa sedikit tenang waktu itu,” ungkap Dodi, Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Desa Cikupa, Sabtu (3/5/2025).
Namun janji baru sebatas janji, hingga kini, warga belum menerima satu ekor kambing pun sebagai bentuk kompensasi.
Dodi mengungkapkan bahwa warga semakin terhimpit secara ekonomi, karena kambing bukan sekadar hewan peliharaan, melainkan tabungan hidup yang menopang kebutuhan keluarga sehari-hari.
“Sebagian warga bahkan terpaksa menjual barang-barang rumah tangga atau meminjam uang untuk menutup kebutuhan, karena mereka sangat bergantung pada hasil ternak,” lanjutnya.
Lebih dari kerugian materil, insiden serangan macan telah menimbulkan ketakutan dan perubahan pola hidup masyarakat.
Sebelumnya, kandang-kandang kambing ditempatkan cukup jauh dari permukiman. Namun kini, hampir seluruh warga memindahkan kandang ke dekat rumah meskipun lahan sempit dan berisiko dari segi sanitasi.
“Dulu aman-aman saja walau kandang jauh. Sekarang sudah beberapa kali kambing jadi korban, bahkan ada yang hilang begitu saja,” tutur Dodi.
Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Peternakan dan Perikanan telah menindaklanjuti persoalan ini dengan mendata jumlah kerugian dan meneruskan laporan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Ciamis, Giyatno, menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengajukan usulan resmi ke Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi.
“Kami sudah melakukan pendataan dan menyampaikan laporan ke provinsi. Saat ini kami masih menunggu proses di tingkat atas,” kata Giatno.
Meski proses administrasi terus berjalan, warga mulai mempertanyakan komitmen dan empati pemimpin daerah mereka.
Duh, Banyak BPJS Kesehatan Warga Maleber Ciamis Tiba-tiba Nonaktif, Lurah Fokus Bantu yang Mendesak |
![]() |
---|
Beda dengan Cirebon Cirebon, Ciamis Pilih Tak Naikkan PBB demi Jaga Stabilitas Ekonomi Daerah |
![]() |
---|
Suami Istri di Ciamis Kompak Jadi Pelaku Curanmor, Modus Rayuan untuk Memikat Korban |
![]() |
---|
Demi Kambing, Serunya Warga Desa Krasak Indramayu Berlomba Bikin Cantik Lingkungan RT |
![]() |
---|
Pengurus HPDKI Jabar 2025-2030 Terbentuk, Kesejahteraan Peternak Domba Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.