Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis Bersama Warga Sukajaya Bogor

TRIBUNJABAR.ID - Bogor, Jawa Barat – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk warga Sukajaya Bogor pada Rabu, 30 April 2025. Program ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan asupan gizi dan mengurangi kasus stunting di masyarakat.

Acara sosialisasi dilaksanakan di Kantor Kecamatan Sukajaya, Pasir Madang, Kabupaten Bogor. Program MBG resmi diluncurkan oleh pemerintah pada 6 Januari 2025 dan akan dilaksanakan secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia.

Acara ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Ravindra Airlangga, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Samsul Hidayat, Anggota DPRD Kabupaten Bogor Aan Triana Al Muharom, serta Asisten Deputi Promosi & Kerja Sama BGN Muh Zaitun Ardhi. Dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Ravindra Airlangga memberikan pemahaman kepada para peserta dan masyarakat Bogor untuk meningkatkan wawasan serta mengubah pola pikir dan pola hidup menjadi lebih sehat.

“Agar nantinya bisa melahirkan atau menciptakan anak-anak atau generasi-generasi yang cerdas, unggul, dan berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Ravinda Airlangga.

Lebih lanjut, program MBG memberikan manfaat utama untuk empat kelompok sasaran: ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan peserta didik. Pemerintah berharap program ini bisa dilaksanakan secara optimal dan menjangkau baik kota besar maupun daerah-daerah terpencil yang terkadang terkena bencana seperti banjir dan longsor.

“Untuk itu, dibutuhkan perhatian dari pemerintah setempat dan anggota DPR-RI terkait pembangunan infrastruktur yang lebih baik. Tujuannya agar tidak ada hambatan dalam pendistribusian MBG kepada masyarakat, baik peserta didik maupun non-peserta didik,” jelas Ravindra.

Ravindra juga mengimbau agar orang tua dan wali murid dapat berperan aktif dalam memberikan masukan kepada BGN terkait menu makanan bergizi gratis. Hal ini diharapkan dapat memperbaiki varian menu MBG untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan program.

“Diperlukan kolaborasi antara berbagai stakeholder dan seluruh elemen masyarakat, termasuk ibu rumah tangga, kader posyandu, dan PKK, agar mereka dapat terlibat aktif dan menjadi mitra dalam pelaksanaan MBG di setiap SPPG yang ada,” tambah Ravindra.

Muh Zaitun Ardhi, Asisten Deputi Promosi & Kerja Sama BGN, menjelaskan bahwa Program MBG sejalan dengan visi-misi Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran menuju Indonesia Emas 2045. Ia juga menyampaikan rincian tentang penetapan dapur dan proses distribusi makanan bergizi.

“Proses pendistribusian MBG dilakukan dalam dua sesi: untuk pendidikan anak usia dini (Siswa TK/PAUD/RA) dan SD kelas 2 pada pukul 09.00, serta SD kelas 3, 4, 5, 6, dan SLTA/SMK pada pukul 12.00 sebagai makan siang. Untuk sekolah dengan jadwal siang, MBG akan diberikan sebelum masuk kelas,” jelas Muh Zaitun.

Tujuan umum dari pelaksanaan Program MBG adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, memutus rantai kemiskinan, dan melahirkan SDM yang unggul dan berkualitas. Selain itu, Muh Zaitun juga menekankan bahwa tidak ada pungutan biaya untuk menjadi mitra BGN dan semua pihak dapat mendaftar melalui situs resmi BGN di “mitra.bgn.go.id”.

Samsul Hidayat, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, mengungkapkan bahwa masih banyak pertanyaan terkait tata cara dan prosedur pelaksanaan program MBG. Ia menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses budgeting dan pengawasan agar program ini dapat dilaksanakan dengan baik dan efektif.

“Dengan partisipasi aktif masyarakat, kita dapat memastikan program MBG berjalan lancar, diperbaiki, dan dievaluasi dengan lebih efektif,” kata Samsul Hidayat.

Acara ini diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab antara para peserta dan narasumber, serta penyerahan simbolis bantuan makanan bergizi kepada perwakilan warga Sukajaya.