Ratusan Warga Cigudeg Bogor Mendapat Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis
Sosialisasi yang bertema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia” ini berlangsung di Gor Futsal Cigudeg dan diikuti oleh sekitar 300 peserta. Tuj
TRIBUN JABAR.ID - Bogor, Jawa Barat – Pemerintah melalui Komisi IX DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk warga Cigudeg, Kabupaten Bogor pada Rabu, 30 April 2025. Program MBG merupakan salah satu program unggulan dari Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Sosialisasi yang bertema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia” ini berlangsung di Gor Futsal Cigudeg dan diikuti oleh sekitar 300 peserta. Tujuan acara ini adalah untuk meningkatkan wawasan dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi yang cukup bagi tubuh, terutama bagi kelompok-kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta anak usia dini hingga SLTA/SMK.
Acara sosialisasi dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Ravindra Airlangga, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Samsul Hidayat, Anggota DPRD Kabupaten Bogor Aan Triana Al Muharom, serta Asisten Deputi Promosi & Kerja Sama BGN Muh Zaitun Ardhi. Dalam kesempatan tersebut, Ravindra Airlangga mengajak masyarakat untuk mendukung penuh Program MBG yang menjadi program prioritas Pemerintahan Prabowo-Gibran pada periode 2025-2029.
"Salah satu tujuan dari program ini adalah untuk mengurangi angka stunting dan memberikan asupan gizi yang tepat bagi ibu hamil, ibu menyusui, balita, anak usia dini, hingga SLTA/SMK," ujar Ravindra Airlangga.
Ravindra juga mengajak lembaga eksekutif, legislatif, serta Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor untuk bersinergi dalam mensukseskan pelaksanaan Program MBG. Hal ini bertujuan untuk membantu asupan gizi masyarakat dan melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang sehat, unggul, dan siap bersaing secara global.
Menurut Ravindra, di Kabupaten Bogor, sudah terdapat 21 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur sehat. Meskipun demikian, ia mengungkapkan bahwa perlu ada penambahan jumlah dapur tersebut agar program MBG bisa lebih merata dan luas.
"Kabupaten Bogor sudah memiliki 21 dapur SPPG, namun ini masih dilakukan secara bertahap. Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat mendapat informasi yang jelas dari pemerintah pusat mengenai Program MBG," kata Ravindra.
Muh Zaitun Ardhi, Asisten Deputi Promosi & Kerja Sama BGN, juga memberikan penjelasan terkait standar gizi yang diikuti dalam program ini, yang mencakup kebutuhan protein, vitamin, mineral, dan energi yang seimbang. Ia juga menjelaskan mengenai proses distribusi dan mekanisme pendistribusian MBG, serta tahapan proses memasak yang sudah terstandarisasi.
“Target sasaran dari MBG adalah peserta didik dan non-peserta didik. Kami sudah menetapkan prosedur terkait dapur, proses memasak, distribusi, hingga mekanisme jarak distribusi MBG,” jelas Muh Zaitun.
Sementara itu, untuk waktu pendistribusian MBG, terdapat dua tahapan: untuk anak usia dini (Siswa TK/PAUD/RA) dan SD kelas 2 pada pukul 09.00, sementara untuk SD kelas 3, 4, 5, 6, serta SLTA/SMK pada pukul 12.00 sebagai makan siang. Sekolah yang memiliki jadwal siang, akan diberikan MBG sebelum masuk kelas.
Tujuan umum Program MBG adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta memutuskan rantai kemiskinan dan menciptakan SDM yang unggul dan berkualitas. Muh Zaitun juga menekankan bahwa untuk menjadi mitra BGN, tidak ada biaya yang dipungut dan dapat mendaftar langsung melalui situs resmi BGN di “mitra.bgn.go.id”.
Pada kesempatan yang sama, Aan Triana Al Muharom, Anggota DPRD Kabupaten Bogor, menyoroti bahwa Program MBG sering disalahgunakan oleh oknum yang mengatasnamakan BGN. Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap penawaran mitra yang tidak sah.
"Program MBG diharapkan dapat menekan kasus stunting di Kabupaten Bogor. Saya juga ingin menekankan bahwa angka stunting di Kabupaten Bogor sudah menunjukkan tren penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir," ungkap Aan Triana.
Penurunan angka stunting tersebut merupakan hasil dari berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, termasuk kerja sama lintas sektor dan program intervensi gizi.
Dengan tren yang positif ini, Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen untuk terus menurunkan angka stunting melalui berbagai program, salah satunya Program Makan Bergizi Gratis. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Bogor.
Profil 5 Pensiunan Jenderal yang Duduki Jabatan Tinggi di BGN, Ada yang Berpengalaman di Infanteri |
![]() |
---|
Viral Dapur MBG di Banten Diduga Tercampur Limbah Bekas Cucian, Sekolah Laprokan Makanannya |
![]() |
---|
Cegah Krisis, BGN Didorong Gandeng Pemda untuk Awasi Program MBG |
![]() |
---|
Surat 'Tutup Mulut' jika Keracunan MBG Dibantah BGN, Malah Terbukti di Banyumas, Diungkap Disdik |
![]() |
---|
Deretan Purnawirawan TNI-Polri yang Jadi Petinggi Badan Gizi Nasional, Ada Mantan Kapolres Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.