Ibadah Haji 202

Sosok Bu Temu, Petugas Kebersihan SMK Al Hidayah Cirebon Berangkat Haji Tahun Ini, Nabung sejak 2004

Kisah Bu Temu mengundang kekaguman dari banyak pihak. Hasanudin pun merasa bangga dan terinspirasi oleh kegigihan staf kebersihannya

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
SIAP BERANGKAT HAJI - Sepasang suami istri asal Kota Cirebon akhirnya mampu meraih impian untuk berangkat ke Tanah Suci. Temu (60) dan suaminya, Kadina (63), dijadwalkan berangkat menunaikan ibadah haji pada 12 Mei 2025 mendatang 

Kisah Bu Temu mengundang kekaguman dari banyak pihak.

Hasanudin pun merasa bangga dan terinspirasi oleh kegigihan staf kebersihannya itu.

“Saya merasakan kagum sekali karena belum tentu orang yang seperti kita-kita ini, yang pendapatannya jauh lebih besar dari petugas kebersihan, bisa seperti Bu Temu yang terdaftar sebagai tamu Allah."

"Semua banyak yang kagum atas semangat dan kesungguhannya untuk menunaikan ibadah haji,” jelas dia.

Sebelumnya, siapa sangka, dari penghasilan sebagai petugas kebersihan, sepasang suami istri asal Kota Cirebon akhirnya mampu meraih impian untuk berangkat ke Tanah Suci.

Temu (60) dan suaminya, Kadina (63), dijadwalkan berangkat menunaikan ibadah haji pada 12 Mei 2025 mendatang.

Bukan hal mudah bagi Temu untuk sampai pada titik ini.

Sejak 2004, ia bekerja sebagai petugas kebersihan di SMK Al-Hidayah, Jalan Kalitanjung, Kelurahan/Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

Upah pertamanya hanya Rp 100 ribu per bulan, dan kini meningkat menjadi Rp 800 ribu.

Suaminya pun bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah perusahaan makanan siap saji dan pernah menjadi tukang bangunan demi menambah penghasilan.

“Kalau suka nganter orang yang mau berangkat haji, kita sebagai orang biasa juga pengen."

"Awalnya lihat teman daftar haji, terus saya coba juga,” ujar Temu saat ditemui di rumahnya di Gang Situgangga, di Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi.

Ia mendaftar haji pada November 2013, setelah anak-anaknya mulai mandiri dan satu-satunya anak yang masih kuliah saat itu dianggap sudah cukup bisa ditinggal.

Baca juga: Kisah Haru Pasutri di Cirebon Akhirnya Berangkat Haji, Hasil Jerih Payah Sebagai Petugas Kebersihan

Meski hidup sederhana, Temu dan suami menyisihkan rezeki sedikit demi sedikit.

“Dibilang susah ya susah, dibilang nggak ya nggak, karena Allah yang ngasih rezeki."

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved