Ibunya yang TKW Sakit Parah di Malaysia, Warga Indramayu Minta Tolong SBMI, Direspons Kemen P2MI

Nasib malang menimpa Rokimi (49). Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Indramayu itu tengah sakit parah.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
MINTA TOLONG - Anak dari Rokimi saat meminta tolong ke SBMI untuk membawa pulang ibunya yang sakit sejak bekerja di Malaysia agar bisa dirawat di Indramayu 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Nasib malang menimpa Rokimi (49). Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Indramayu itu tengah sakit parah.

Ia yang awalnya dibawa oleh majikannya di Malaysia untuk dirawat di rumah sakit di negara setempat.

Namun rupanya, kondisi Rokimi cukup parah, oleh dokter, TKW warga Desa Dukuhjati, Kecamatan Kerangkeng, Kabupaten Indramayu itu didiagnosa menderita sakit peradangan otak.

Hal tersebut membuatnya mengalami stroke dan sesak napas. Di rumah sakit di Malaysia, Rokimi bahkan dirawat hingga 22 hari lamanya. 

Karena sudah terlalu lama dan atas permintaan keluarga, oleh majikannya Rokimi dipindahkan ke Indonesia.

Ia pun dirawat di RS Awal Bros yang ada di Batam. Selama sakitnya tersebut, Rokimi diketahui dirawat oleh anaknya bernama Sukendar.

Pihak majikan pun bertanggung jawab membiayai perjalanan anak Rokimi demi bisa merawat ibunya.

Dalam hal ini, pihak keluarga sangat berharap, agar Rokimi bisa dirawat di rumah sakit yang ada di Indramayu saja.

Anak dari Rokimi lainnya, Wakhyudin pun meminta tolong ke Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) dengan harapan ibunya bisa dibawa pulang dan dirawat di kampung halaman.

“Pada tanggal 19 April 2025, Wakhyudin mendatangi kantor DPC-SBMI Indramayu untuk meminta bantuan pendampingan guna untuk memulangkan ibunya,“ ujar dia Ketua SBMI Cabang Indramayu, Akhmad Jaenuri kepada Tribuncirebon.com, Jumat (25/4/2025).

Dari keterangan anak TKW tersebut, ia sebenarnya sudah meminta bantuan dengan melapor ke Pemerintah Daerah Indramayu maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui media sosial.

Hanya saja, saat itu permintaan tolong itu belum mendapat respons sehingga ia pun berinisiatif meminta tolong ke SBMI Indramayu.

Jaenuri mengatakan, Wakhyudin kebingungan sekaligus khawatir. Apalagi, ibunya sudah lama dirawat selama berhari-hari.

Oleh karenanya ia berharap agar sang ibu bisa dirawat di Rumah Sakit di Indramayu saja agar bisa ditemani oleh keluarga.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved