Pemkab Purwakarta Genjot Program Rutilahu, 278 Rumah Warga Siap Direhab Tahun Ini

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Pemerintah Kabupaten Purwakarta terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Tahun 2025 ini, fokus utama diarahkan pada perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu), sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi tempat tinggal warga kurang mampu.

Berdasarkan data dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Purwakarta, saat ini masih terdapat sekitar 10.775 unit rumah warga yang tergolong tidak layak huni. 

Baca juga: Berkah dari Negeri Jauh Melalui Ponpes Darussalam: Donatur Kuwait Renovasi Ratusan Rutilahu di Garut

Menjawab tantangan itu, Pemkab mengalokasikan anggaran sebesar Rp 12 miliar untuk mempercepat penanganan.

“Tahun ini, sebanyak 278 unit rumah akan direhab. Setiap unit mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 40 juta,” ujar Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman Disperkim, Ofi Sofyan Gumelar, Senin (21/4/2025).

Angka tersebut mengalami lonjakan signifikan dibanding tahun 2024 lalu, di mana hanya 85 unit rumah yang direhabilitasi, dengan anggaran Rp 20 juta per unit. 

Artinya, kata Ofi, baik jumlah rumah yang diperbaiki maupun nilai bantuannya meningkat dua kali lipat.

Ia mengatakan, peningkatan ini tak lepas dari arahan langsung Bupati Purwakarta, Om Zein, yang ingin memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, terutama dalam hal kebutuhan dasar seperti tempat tinggal yang layak.

“Anggaran ini murni bersumber dari APBD Kabupaten. Ini bentuk keseriusan kami untuk mempercepat penanganan rutilahu secara bertahap,” lanjut Ofi.

Ia optimistis, target 278 rumah rampung dibangun hingga akhir Desember 2025. Ke depan, Pemkab akan terus melanjutkan program ini agar ribuan rumah tidak layak huni lainnya bisa segera mendapatkan perbaikan.

Baca juga: Puluhan Calon Jemaah Haji Asal Purwakarta Gagal Berangkat ke Tanah Suci, Tak Mampu Lunasi Ongkos

“Begitu anggaran ditetapkan, kami langsung bergerak. Kami ingin hasilnya benar-benar dirasakan masyarakat,” ujarnya.(*)