Kapten Persib Marc Klok Ikut Program FIFA, Bareng Maarten Paes dan Rodrigo De Paul

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gelandang Persib, Marc Klok, mencatatkan namanya dalam program bergengsi FIFA Player Execute Program. Langkah ini menjadi bagian dari persiapannya untuk membangun masa depan yang cerah di dunia sepak bola.

Klok termasuk salah satu dari 300 pemain profesional yang berhasil mendaftar dalam program ini. Ia mengungkapkan bahwa program tersebut dirancang untuk memberikan pengetahuan tentang pengelolaan klub sepak bola.

“Lebih belajar sisi bisnis dari sepak bola. Mungkin setelah karier (pemain), perjalanan saya ke sana. Saya selalu berpikir untuk mulai memikirkan kehidupan setelah berhenti bermain sepak bola. Ini jadi momentum saya untuk eksplorasi. Karier saya masih panjang, tetapi ini bagus untuk berjejaring, belajar hal itu,” kata Klok.

Program ini akan diikuti Klok secara daring. Ia menyebutkan bahwa sejumlah pemain ternama dunia, seperti Maarten Paes dan Rodrigo De Paul dari Atletico Madrid, juga menjadi bagian dari inisiatif ini. “Banyak nama besar dari banyak klub di luar dan saya merasa antusias,” tambahnya.

Sebelumnya pada Sabtu pagi, 12 April 2025, pukul 09.45 WIB, perhatian dunia sepak bola Indonesia tertuju pada Graha Persib di Jalan Sulanjana No. 17, Bandung.

Gedung ikonik ini menjadi tuan rumah momen penting dalam sejarah sepak bola nasional. Delegasi FIFA, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan perwakilan komunitas sepak bola lokal berkumpul di sana, disambut hangat oleh Adhitia Putra Herawan, Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat.

Kunjungan ini merupakan bagian dari Program Profesionalisasi Liga dan Klub FIFA (FIFA Leagues and Clubs Professionalisation Programme), yang bertujuan mendukung perkembangan sepak bola di Indonesia. Dipimpin oleh Departemen Hubungan dan Pengembangan Sepak Bola Profesional FIFA, delegasi terdiri dari Nisrein Al Qaisi, Richard Davies, dan Teck Yin Lim. Dengan pengalaman mereka, program ini dirancang untuk membantu klub dan liga menciptakan fondasi yang kokoh demi pertumbuhan jangka panjang.

Sebelum memasuki sesi diskusi resmi, delegasi diajak merasakan budaya dan aktivitas komersial klub. Tur dimulai di 1919 Dapur & Kopi, kafe yang memadukan tradisi dan inovasi khas Persib, berlanjut ke Persib Store di lantai dua, di mana mereka menjelajahi berbagai merchandise eksklusif klub.

Kunjungan ditutup dengan diskusi mendalam di ruang rapat Graha Persib, yang diakhiri dengan pemberian cenderamata sebagai simbol penghargaan dan harapan untuk kolaborasi lebih lanjut.

Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan, dalam sambutannya mengapresiasi program ini. “Sejak proses transformasi ini dimulai, kami melihat perubahan yang signifikan. Liga menjadi semakin kompetitif dan kualitasnya terus berkembang,” ujarnya.

Ia menyoroti peran penting FIFA dalam membantu klub-klub Indonesia menuju standar profesionalisme global.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan arahan yang diberikan FIFA kepada klub-klub Liga 1. Keterlibatan mereka sangat penting. Tanpa dukungan tersebut, perjalanan menuju kemajuan akan jauh lebih menantang,” katanya.

Adhitia juga menekankan bahwa perspektif global yang dibawa FIFA memberikan nilai tambah besar bagi klub.

“Wawasan dan pengetahuan yang dibagikan FIFA membantu kami memahami lebih dalam mengenai standar profesionalisme yang harus kami capai. Ini bukan hanya soal memenuhi standar, tetapi juga menetapkan standar baru untuk masa depan,” jelasnya.

Sementara itu, Nisrein Al Qaisi, perwakilan FIFA, mengungkapkan komitmen FIFA untuk mendukung pengembangan sepak bola secara global.