Kabel Semrawut di Bandung Makan Korban, 1 Orang Tewas Setelah Lehernya Tersangkut Kabel di Kopo

Kami menerima laporan sudah ada korban jiwa akibat (leher) tersangkut kabel di Kopo hingga menyebabkan meninggal dunia," ujar Erwin

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
istimewa/Humas Kota Bandung
MAKAN KORBAN - (ilustrasi) Petugas Disominfo Kota Bandung saat merapikan kabel udara. Kabel yang semrawut di Kota Bandung memakan korban tewas. Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengatakan korban tewas tersangkut kabel di Kopo. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Banyaknya kabel udara seperti kabel fiber optik dan kabel telekomunikasi yang semrawut di Kota Bandung, sudah berdampak buruk bagi masyarakat hingga telah menyebabkan adanya korban jiwa.

Selain itu, keberadaan kabel udara tersebut juga telah mengganggu estetika kota, sehingga Pemkot Bandung terus merapikan kabel tersebut untuk menjaga keindahan dan antisipasi kecelakaan seperti yang telah terjadi.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengatakan, akibat kabel udara yang semrawut tersebut telah menyebabkan adanya korban jiwa akibat leher korban tersangkut kabel yang kondisinya menjuntai ke bawah atau ke ruas jalan.

"Kami menerima laporan sudah ada korban jiwa akibat (leher) tersangkut kabel di Kopo hingga menyebabkan meninggal dunia," ujar Erwin saat ditemui disela merapikan kabel udara di Kiaracondong, Kota Bandung Selasa (15/4/2025).

Hanya saja dia tidak menjelaskan secara rinci terkait kejadian tersebut, tetapi hal tersebut harus menjadi perhatian Pemkot Bandung agar kejadian yang sama tidak kembali terulang.

"Sekarang kita menjaga keamanan dulu karena ada juga laporan ke kami banyak layangan tersangkut di kabel udara, itu membahayakan juga."

"Oleh karena itu, untuk antisipasi, kami ditemani Apjatel dan operator untuk mengikat merapikan kabel," katanya.

Erwin mengatakan, selain untuk keamanan, perapihan kabel udara ini juga dilakukan untuk menjaga estetika kota karena Kota Bandung ini menjadi kota tujuan dari wisawatan untuk berwisata, sehingga nantinya harus tidak ada kabel udara.

"Sekarang sudah ada beberapa di ruas jalan, kabel itu dimasukan ke ducting karena kita punya program di Bandung ini jangan sampai ada kabel udara jadi tujuan kami akan dibersihkan semua," ucap Erwin.

Namun untuk proses pemindahan kabel udara dari atas ke bawah tanah ini, kata Erwin, membutuhkan waktu lama.

Tetapi, hal tersebut akan diupayakan karena pihaknya menginginkan Kota Bandung ini tetap indah.

"Harus indah karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung ini dari sektor pariwisata, jangan sampai ada komplain dari wisatawan karena kabel semrawut," katanya.

Atas hal tersebut, kata Erwin, pihaknya akan kembali melanjutkan pembangunan ducting di sejumlah ruas jalan pada tahun 2025 ini agar semua kabel udara bisa dipindahkan ke dalam bawah tanah.

"Insya Allah nanti tidak ada lagi kabel di atas, semuanya pindah ke bawah ducting karena semrawut. Kita punya program di Bandung ini jangan sampai ada kabel udara, nanti April atau Mei 2025 ini kita mulai pembangunan lagi ducting," ucap Erwin.(*)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved