Lebaran 2025

Macet Menuju TPU Tanah Kusir Jakarta, Kendaraan Peziarah Gantian Masuk Keluar TPU

Bahkan, kemacetan juga nampak hingga di dalam komplek pemakaman yang memiliki jalan hanya untuk dua mobil saja.

Editor: Ravianto
Abdi Ryanda Shakti/Tribunnews
ZIARAH KUBUR - Masyarakat berbondong-bondong melakukan ziarah kubur di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada H+1 lebaran atau pada Selasa (1/4/2025). Nampak kemacetan terjadi hingga masuk ke dalam komplek pemakaman. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Lebaran menjadi momen warga melakukan ziarah kubur untuk mendoakan sanak keluarganya yang sudah meninggal dunia.

Salah satunya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Pada H+2 lebaran atau Selasa (1/4/2025), para peziarah masih ramai berdatangan.

Pantauan Tribunnews.com, banyaknya peziarah yang datang berimbas kepada arus lalu lintas menuju TPU Tanah Kusir ini padat sehingga terjadi kemacetan beberapa ratus meter dari kedua arah jalan depan TPU.

Bahkan, kemacetan juga nampak hingga di dalam komplek pemakaman yang memiliki jalan hanya untuk dua mobil saja.

Kendaraan peziarah harus saling bergantian keluar dan masuk kawasan TPU Tanah Kusir tersebut.

Di sisi lain, lantunan doa juga terus diucapkan para peziarah yang mendatangi makam keluarganya. 

Meski diguyur gerimis, namun para warga tetap melalukan ziarah kubur dengan menggunakan payung.

"Ya ini jadi momen dan tradisi juga. Ini saya ziarah ke makam ibu. Sekalian mendoakan juga," kata Asep (43) saat ditemui di TPU Tanah Kusir.

Menurutnya, momen ziarah kubur ini juga menjadi pengingat kepada diri sendiri bahwa kematian seseorang itu nyata.

"Ini ziarah kan juga buat pengingat buat diri kita, pasti kan kita akan menyusul juga nanti," ucapnya.

Sebelumnya, Pemerintah resmi menetapkan hari raya Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 jatuh pada 31 Maret 2025. 

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan penetapan ini diputuskan berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag).

Dipimpin langsung oleh Nasaruddin, sidang isbat dihadiri pimpinan Komisi VIII DPR, pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Dirjen Bimas Islam dan perwakilan ormas Islam lainnya. 

Penetapan dilakukan setelah para peserta sidang isbat mendengarkan pemaparan hasil pemantauan hilal.(Abdi Ryanda/Tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved