Shin Tae-yong Ungkap Penyebab Kekalahan Timnas Indonesia dari Australia, Ikut Menyesalkan

Mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong menyesalkan kekalahan skuad Garuda. 

MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
NONTON SKUAD GARUDA - Mantan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong (kanan), saat menonton laga Skuad Garuda melawan timnas Australia di Coffee +62, Sudirman, Jakarta, Kamis (20/3/2025). 

TRIBUNJABAR.ID - Mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong menyesalkan kekalahan skuad Garuda 1-5 dari Australia

Shin Tae-yong pun menonton laga itu dari Indonesia, dia menyesalkan lemahnya pertahanan bola mati tim Garuda.

"Sebenernya enggak perlu kita kemasukan gol lewat set piece," ujar Shin melalui penerjemah Jeong Seok-seo.

"Mungkin karena pelatih Patrick tak punya banyak waktu untuk latihan set piece."

Shin juga menduga penyebab jatuhnya mental penggawa Garuda bermula saat kegagalan penalti Kevin Diks.

"Memang kita juga bisa (seharusnya) cetak gol tapi karena tidak bisa dimanfaatkan dengan baik, ya itu mungkin jadi penyebab (kalah 5-1)," urai Shin.

Timnas Indonesia kalah 1-5 dari Australia dalam lanjutan putaran ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C Zona Asia.

Baca juga: Mantan Pemain Persib Ungkap Hal Krusial yang Memicu Kekalahan Timnas Indonesia dari Australia 5-1

Laga tersebut  berlangsung di Allianz Stadium, Sydney, Kamis (20/3/2025). 

Saat melawan Australia, Patrick Kluivert mempertahankan fondasi lima bek yang dipakai Shin Tae-yong, tetapi tetap kebobolan lima kali.

Patrick Kluivert mendapatkan pelajaran berharga sekaligus kejam pada laga debut bersama timnas Indonesia.

Sebelum pertandingan, Kluivert menyatakan mustahil untuk melakukan perombakan total di tubuh tim Garuda.

Meski begitu, mantan asisten Louis van Gaal itu menjanjikan bakal terdapat perubahan kecil yang membedakan dari era sebelumya.

Ucapan tersebut tergambar dari bentuk timnas Indonesia saat meladeni Australia di Sydney Allianz Stadium.

Selama memimpin Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong selalu menerapkan formasi lima bek.

Baca juga: Ini Update Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia usai Timnas Indonesia Dibantai Australia 5-1

Formasi lima bek itu bisa sedikit lentur di lini depan, bergantung kesediaan pemain, seperti 5-4-1 atau 5-3-2.

Kluivert mempertahankan formasi itu, dengan bentuk 5-3-2 (bisa juga dibaca 3-4-1-2) dipilih untuk mengatasi gelombang serangan Australia.

Yang membedakan dari Shin Tae-yong, Kluivert menyetel anak asuhnya untuk bermain garis pertahanan tinggi.

Jika mau adil, formasi Kluivert ini hanya kebobolan dua kali dalam situasi permainan terbuka, yaitu gol Nishan Velupillay dan Jackson Irvine.

Tiga gol lainnya didapat dari situasi bola mati, yaitu dua kali sundulan Lewis Miller dan Jackson Irvine, serta satu penalti Martin Boyle.

Keputusan PSSI memecat Shin hingga kini masih belum diterima sebagian besar suporter Merah Putih.

Di Allianz Stadium kemarin, teriakan nama "Shin Tae-yong" masih bergema. (*)

Artikel ini telah tayang di Bolasport.com.

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved