Banjir Terjang Bandung: Ribuan Warga Terdampak, BNPB Beri Imbauan Penting

Luapan air dari sungai mengakibatkan banjir yang melanda pemukiman warga di sembilan desa, tersebar di empat kecamatan.

BPBD Kabupaten Tasikmalaya
BANJIR - Dampak yang diakibatkan banjir yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis (13/3). Masih di Jabar, hujan deras yang mengguyur wilayah Bandung pada Sabtu (15/3) sekitar pukul 16.00 WIB, memicu meluapnya beberapa sungai utama seperti Sungai Citarum, Sungai Cikapundung, Sungai Cigede, Sungai Cipalasari, dan Sungai Citarik. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bandung pada Sabtu (15/3) sekitar pukul 16.00 WIB, memicu meluapnya beberapa sungai utama seperti Sungai Citarum, Sungai Cikapundung, Sungai Cigede, Sungai Cipalasari, dan Sungai Citarik.

Luapan air tersebut mengakibatkan banjir yang melanda pemukiman warga di sembilan desa, tersebar di empat kecamatan. Sebanyak 237 Kepala Keluarga (KK) atau setara dengan 551 jiwa terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi ke lokasi-lokasi yang lebih aman.

Lokasi pengungsian tersebar di berbagai titik, terutama di Kecamatan Dayeuhkolot. Beberapa tempat yang menjadi titik pengungsian meliputi Shelter PMI Desa Dayeuhkolot dengan menampung 22 KK, Masjid At Taqwa untuk 16 KK, Masjid SMP 1 Dayeuhkolot dengan 46 KK, Masjid Miftahul Falah Lamajang yang menampung 22 KK, serta Masjid Baitul Ikhsan yang menampung 25 KK.

Lokasi lainnya adalah Masjid Miftahul Jannah yang menjadi tempat bagi 65 KK, dan Kontrakan Pak Engkos yang menampung 12 KK. Di Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Rancaekek, terdapat satu titik pengungsian yang menampung 13 KK.

Daerah yang terdampak banjir meliputi sembilan desa di empat kecamatan. Di Kecamatan Bojongsoang, banjir merendam Desa Bojongsoang, Desa Lengkong, dan Desa Bojongsari.

Kecamatan Dayeuhkolot mencatatkan tiga desa terdampak, yaitu Desa Dayeuhkolot, Desa Citeureup, dan Desa Cangkuang Wetan.

Sementara itu, di Kecamatan Rancaekek, banjir menerjang Desa Nanjung Mekar dan Desa Cangkuang. Desa Margaasih di Kecamatan Margaasih juga tidak luput dari dampak banjir.

Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, total ada 361 rumah warga yang terdampak banjir.

Selain itu, tiga akses jalan utama turut terendam, dan satu tanggul dilaporkan jebol. Tinggi Muka Air (TMA) di lokasi banjir bervariasi, mulai dari 10 sentimeter hingga mencapai 120 sentimeter di beberapa titik.

Upaya penanggulangan terus dilakukan oleh petugas dengan memantau perkembangan situasi dan memperbarui data wilayah terdampak.

Pada Minggu (16/3), kondisi banjir dilaporkan mulai surut secara bertahap. Namun, petugas tetap mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi banjir susulan, terutama jika hujan deras kembali terjadi.

Menyikapi tingginya risiko bencana akibat fenomena hidrometeorologi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan imbauan penting kepada pemerintah daerah dan masyarakat.

“Antisipasi perlu dilakukan dengan membersihkan lumpur serta material yang masih menyumbat drainase dan saluran air di sekitar pemukiman. Hal ini untuk memastikan aliran air tetap lancar jika hujan kembali turun,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

BNPB juga mengingatkan warga untuk selalu siap siaga dengan menyediakan tas siaga bencana yang berisi kebutuhan darurat.

“Jika hujan deras berlangsung lebih dari satu jam dan jarak pandang terbatas hingga kurang dari 100 meter, segera lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman,” tambahnya.

Upaya tanggap darurat ini diharapkan dapat meminimalkan risiko dan dampak bencana yang berulang, mengingat intensitas hujan yang masih tinggi di beberapa wilayah.

Kesigapan semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, sangat diperlukan untuk menghadapi potensi ancaman ke depan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved