Ramadan 2025
Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar yang Harus Diketahui Muslim, Berikut Arti dan Maknanya
Berikut inilah perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar yang harus diketahui muslim, lengkap dengan perbedaan arti dan maknanya
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Berikut inilah perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar yang harus diketahui muslim.
Pada bulan Ramadhan, Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar merupakan momen istimewa.
Keduanya diyakini sebagai malam kemuliaan, hingga tak sedikit ada umat muslim yang mengira keduanya hal yang sama.
Meski saling berkaitan, keduanya berbeda arti dan makna.
Berikut Tribunjabar.id rangkum perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar.
Baca juga: 6 Keutamaan Nuzulul Quran yang Diperingati 17 Ramadhan 2025, Berikut 5 Amalan yang Dapat Dikerjakan
Arti dan Makna Nuzulul Quran
Nuzulul Quran berasal dari kata ‘Nuzul’ artinya turun dan dan ‘Quran’ berarti Al Quran.
Oleh karena itu dalam pengertiannya, Nuzulul Quran merupakan peristiwa turunnya.
Menurut sejarah Islam, Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur yang diyakini terjadi pada malam 17 Ramadhan.
Dalam proses penurunan Al Quran ini, Nuzulul Quran merupakan awal permulaan Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Saat itu, surat pertama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW pada malam 17 Ramadhan tersebut adalah surat Al-Alaq ayat 1-5.
Demikian surat Al-Alaq ayat 1-5 menjadi wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW di usia 40-41 tahun.
Dalam sejarah dijelaskan Rasulullah SAW menerima wahyu pertamanya ketika sedang berkhalawat di gua Hira, Jabal Nur yang berlokasi enam kilometer dari Mekkah.
Secara bertahap, Al Quran diturunkan selama 22 tahun 2 bulan 22 hari yang dibagi menjadi dua periode, yakni periode Makiyah di Mekkah dan periode Madaniyah di Madinah.
Selama 12 tahun, Al Quran diturunkan di Mekkah, sedangkan Al Quran diturunkan di Madinah selama 10 tahun.
Baca juga: 7 Keutamaan Ada pada Lailatul Qadar, Selain Disebut Malam Seribu Bulan, Dicatatkan Takdir Tahunan
Arti dan Makna Lailatul Qadar
Lailatul Qadar berasal dari dari Bahasa Arab لَيْلَةِ الْقَدْرِ, artinya malam ketetapan.
Kata Lail adalah malam dan Qadar adalah ketetapan.
Namun, menurut ulama Indonesia, Quraish Shihab, arti Qadar sesuai penggunaannya dalam Al Quran dapat memiliki tiga arti.
Di antaranya penetapan, kemuliaan dan malam yang sempit.
Demikian Lailatul Qadar juga diyakini sebagai malam penetapan takdir.

Rujukan Lailatul Qadar ini dijelaskan dalam Surat Ad Dukhan ayat 3-5.
إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
أَمْرًا مِّنْ عِندِنَآ ۚ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ
Artinya: “Sesungguhnya kami menurunkan Al Quran pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus rasul-rasul.”
Demikian dari ayat di atas dapat dipahami bahwa Lailatul Qadar adalah malam di mana Al Quran diturunkan.
Rasulullah tidak pernah menjelaskan secara pasti kapan terjadinya Lailatul Qadar.
Oleh karena itu para ulama memiliki argumen yang berbeda mengenai waktu Lailatul Qadar.
Ada yang berpendapat Lailatul Qadar terjadi sejak 17 Ramadhan yang merupakan peristiwa Nuzulul Quran itu terjadi.
Ada pula ulama yang meyakini waktu Lailatul Qadar terjadi di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Seperti Ahli tafsir Syekh Abu Ja’far Muhammad bin Jarir al-Thabari (Ath-Thabari), ia meyakini Al Quran diturunkan secara keseluruhan pada malam 24 Ramadhan.
Dikutip dari Kompas.com, Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari menghimpun sebanyak kurang lebih 45 pendapat mengenai kapan terjadinya Lailatul Qadar.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa, Lailatul Qadar hanya terjadi pada hari pertama atau hari terakhir bulan Ramadan, semua hari di bulan Ramadan, dan hari-hari ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Bahkan pendapat Imam Syafi'i lebih spesifik lagu mengatakan bahwa tanggal 21 dan 23 Ramadhan yang paling potensial.
Baca juga: Arti Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan, Digambarkan di Al Quran, Ada Keutamaan yang Dijanjikan Allah
Kesimpulan
Demikian arti dan makna Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar berbeda.
Laitul Qadar merupakan peristiwa yang mengiringi saat Al Quran diturunkan fase pertama dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah.
Sementara Nuzulul Quran dipahami sebagai peristiwanya turun Al Quran kepada Rasulullah SAW.
Dosen Ahli Ilmu Hukum Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr Syahrul Anwar, menjelaskan riwayat peristiwa Nuzulul Quran terjadi secara bertahap.
Pertama, Al Quran diturunkan secara berangsur dari Lauhu Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia).
Kemudian, Al Quran diturunkan dari Baitul Izzah diturunkan ke bumi.
Pada tahapan ini, Al Quran juga diturunkan secara berangsur sesuai dengan persitiwa yang ada pada masa nabi.
Berikutnya semua penurunan Al Quran pun melewati Malaikat Jibril sebagai penyampai wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Adapun waktu yang tepat kapan Nuzulul Quran terjadi dan diperingati menilik kembali pada sejarahnya.
Sebagian ulama berpendapat Al Quran diturunkan di malam Lailatur Qadar.
Namun, sebagian besar jumhur ulama juga menyebut Nuzulul Quran terjadi pada 17 Ramadhan.
Dr Syahrul Anwar menjelaskan pada 17 Ramadhan itulah merupakan permulaan turunya Al Quran.
Jadwal Buka Puasa 29 Ramadhan Hari Ini Sabtu 29 Maret 2025 di Bandung, Cimahi, dan Sekitarnya |
![]() |
---|
Jadwal Buka Puasa 28 Ramadhan Hari Ini Jumat 28 Maret 2025 untuk Pantura, Karawang hingga Indramayu |
![]() |
---|
50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 Singkat Tapi Penuh Makna, Cocok. Buat Caption di Media Sosial |
![]() |
---|
Jadwal Imsakiyah 28 Ramadhan Jumat 28 Maret 2025 di Wilayah Pantura, Termasuk Subang dan Cirebon |
![]() |
---|
Jadwal Imsakiyah 28 Ramadhan Hari Jumat 28 Maret 2025 di Bandung, Cimahi, dan Sekitarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.