Kolaborasi dengan Pandawara, Arei Outdoor Bersih-bersih Gunung Hingga Bangun Shelter Emergency

Sebuah shelter emergency dibangun Arei Outdoor, di gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dapat digunakan para pendaki saat kondisi darurat.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Januar Pribadi Hamel
AREI OUTDOOR
SHELTER EMERGENCY - Sebuah shelter emergency dibangun Arei Outdoor, di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dapat digunakan para pendaki saat kondisi darurat. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebuah shelter emergency dibangun Arei Outdoor, di gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dapat digunakan para pendaki saat kondisi darurat.

Marketing Communication Arei Outdoor Gear Fingki Syaputra mengatakan, di shelter emergency ini terdapat berbagai fasilitas seperti CCTV Two Way Talk, Baterai Lithium 12 Volt 200 Ampere, Radio Rig, Modem Outdoor WiFi, Antena Point to Poin dari Shelter Emergency dan Plawangan, dan USB Charger Handphone yang bisa pendaki gunakan dalan kondisi emergency.

"Saat ini sudah ada 10 shelter Emergency yang tersebar di sejumlah gunung Indonesia, dua di antara ada di Gunung Rinjani Via Plawangan dan Danau Sagara Anak," ujar Fingki, Kamis (6/3/2025).

Selain membangun shelter darurat, Arei juga menggandeng Tyo Survival untuk membangun Sani Cycle, yaitu toilet kering yang dirancang sedemikian rupa dengan perawatan dan kualitas yang tidak diragukan.

Sani Cycle diklaim bukan toilet biasa karena dirancang dengan konsep ramah lingkungan, sampai pencahayaannya pun menggunakan solar panel di malam hari, dan cahaya matahari di siang hari. 

Baca juga: Mendaki Gunung Rinjani, WNA Rusia Diduga Hilang, Tim Lakukan Pencarian Gunakan Drone

"Sani Cycle perdana dibangun di Gunung Rinjani dengan jumlah dua toilet di Plawangan dan Danau Sagara Anak," katanya. 

Tak hanya membangun fasilitas darurat saat Gunung Rinjani ditutup untuk pendakian, Arei bersama Pandawara juga membersihkan Gunung Rinjani dari sampah-sampah yang tertinggal. Kegiatan tersebut memiliki tujuan di saat Gunung Rinjani kembali dibuka, para pendaki bisa menikmati keindahannya tanpa terganggu oleh sampah. 

"Semoga tidak ada lagi tangan-tangan yang tega mengotori gunung mana pun. Karena sejatinya, gunung adalah rumah bagi alam dan kita hanya tamu yang seharusnya menjaga, bukan merusak," ucapnya. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved