Pabrik Sabun Palem Ikut Telusuri Sumber Buih Busa yang Hebohkan Warga Cipicung, Kota Tasikmalaya

PT. Catur Wangsa Indah (Sabun Palem) angkat bicara terkait kejadian fenomena buih busa saat diguyur hujan.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Januar Pribadi Hamel
TribunPriangan.com/Jaenal Abidin
TUNJUKKAN BUIH BUSA - Warga ketika menunjukan buih busa saat diguyur hujan di depan rumahnya di Kampung Cipicung, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Kamis (27/2/2025). 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNJABAR.ID, KOTA TASIKMALAYA - PT. Catur Wangsa Indah (Sabun Palem) angkat bicara terkait kejadian fenomena buih busa saat diguyur hujan, yang terjadi di Kampung Cipicung, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Kamis (27/2/2025).

PT. Catur Wangsa Indah memiliki pabrik  di lingkungan RW 07 dan 08 Kampung Cipicung, yang wargany heboh terkait fenomena buih busa tersebut.

Pihak pabrik  akan melakukan pemeriksaan di area pabrik hingga alat produksinya, yang diduga penyebab buih busa tersebut.

"Kalau produksi ga pernah kejadian seperti ini, jadi kalaupun nanti ada kemungkinan dari kita, dan kita akan coba telusuri dan cek, apa mungkin itu dari hasil produksi dari sini," ucap Kepala Produksi Herwin Wahyono ketika ditemui wartawan Tribunapriangan.com di pabrik Palem.

Herwin pun menegaskan kalau dihubungkan dengan pabriknya kemungkinan besar tidak ada karena proses produksi pun dirasa sudah sangat safety.

"Jadi kalau dihubungkan dengan yang lain ga ada, karena produksi asap itu biasanya hilang, dan kita juga ada beberapa saringan dan beberapa sistem saringannya bisa meredam. Bahkan, setiap 6 bulan sekali ada laporan ke KLH," tegasnya.

Namun, atas kejadian ini pihaknya tetap bakal melakukan penelusuran sumber buih busa yang mengalir di area pemukiman warga.

"Betul, kita akan tetap telusuri darimana sumbernya dan termasuk peralatan kita. Meskipun ini bahan deterjen itu hanya untuk mencuci saja menggunakan air.

Menurut Herwin pun bahannya pun tidak mengganggu ke kulit dan hampir sama ketika mencuci tangan pakai sabun.

"Cuma ini buat kain, dan terkena tangan juga tidak masalah," tuturnya.

Produksi pabriknya pun tidak setiap hari tapi sesuai pemesanan dari konsumen yang melakukan pesanan produk sabun.

"Ada jedanya tergantung pree order (PO) apa yang kita kerjain, dan habis PO kita berhenti. Dan sekarang sedang berhenti, karena PO sudah habis," ungkap Herwin. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved