Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Latih Ratusan UMKM di Bandung
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong kompetensi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) menghadapi berbagai tantangan yang mempengaruhi perkembangan dan keberlanjutan usaha mereka mulai dari regulasi dan perizinan hingga digitalisasi dan teknologi.
Mengatasi masalah-masalah ini memerlukan kebijakan dan dukungan yang lebih baik untuk membantu UMKM tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Oleh karena itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong kompetensi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Salah satu langkah strategis dengan menyelenggara pelatihan yang merupakan tindak lanjut dari peluncuran aplikasi Naksir UMKM, yang telah berhasil mengumpulkan data potensi UMKM secara nasional.
Aplikasi ini merupakan sebuah platform assessment yang dirancang untuk menentukan level kematangan UMKM. Melalui aplikasi ini, UMKM dikategorikan ke dalam empat kelas, yaitu Kelas 1, Kelas 2, Kelas 3, dan Kelas 4, sehingga pelatihan yang diberikan dapat lebih tepat sasaran.
Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN, mengatakan, dalam kurun waktu lima tahun, pihaknya telah bertemu dengan ribuan UMKM, mengadakan berbagai pameran, dan memberikan pelatihan di berbagai daerah.
“Pengalaman ini mengajarkan kami bahwa langkah pertama dalam membantu UMKM naik kelas adalah mengetahui di kelas mana mereka berada. Oleh karena itu, kami merancang aplikasi Naksir UMKM untuk membantu mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu ditingkatkan,” ujarnya, di Telkom Corporate University, Minggu (23/2/2025).
Pada tahap awal, kata dia, pihaknya memfokuskan pendampingan pada UMKM Kelas 1 untuk naik kelas, sebagai langkah strategis dalam mendukung visi misi Presiden Prabowo untuk menciptakan ekonomi mandiri dan berkelanjutan.
Pelatihan tersebut diikuti 170 pelaku UMKM binaan Rumah BUMN. Kegiatan ini menjadi wujud nyata Kementerian BUMN dalam memberdayakan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Fokus kami saat ini adalah mendampingi UMKM Kelas 1 agar dapat naik ke Kelas 2, sehingga mereka mampu bersaing dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional,” jelas Arya.
Selain itu, pendampingan meliputi berbagai aspek krusial bagi pengembangan UMKM, di antaranya: Nomber Induk Berusaha (NIB), izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sertifikasi, pengelolaan keuangan hingga branding penggunaan WhatsApp Business.
Ke depannya, pihaknya bertekad untuk terus memberikan dukungan yang lebih menyeluruh kepada UMKM, baik melalui program pelatihan, pendampingan, maupun fasilitasi akses pasar dan pembiayaan. Dengan harapan, dapat memperkokoh pondasi ekonomi kerakyatan serta mendorong terciptanya kemandirian ekonomi nasional.
Proses Pengadaan Perusahaan Semakin Efisien dengan menggunakan Fitur Tender Kilat PaDi UMKM |
![]() |
---|
Belasan Pengusaha Ultra Mikro Garut Mengintip Rahasia Branding UMKM Sukses di Bandung |
![]() |
---|
62 Persen Pelaku UMKM di Garut Perempuan, PNM Suntik dengan Pengembangan Kapasitas Usaha |
![]() |
---|
Bupati Dony Berkomitmen Dorong Pelaku UMKM di Sumedang Naik Kelas |
![]() |
---|
Era Ekonomi Digital, Platform Berbasis Enabler Ini Dukung Transformasi Bisnis UMKM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.