Siswa SMK di KBB Tewas Saat Pentas Seni

Pihak SMK di Bandung Barat Jelaskan Tragedi Maut Siswa Meninggal Saat Pentas Seni

MDR (17), siswa yang meninggal dunia saat pentas seni tercatat sebagai peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dharma Pertiwi

Penulis: Rahmat Kurniawan | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan
BERI PENJELASAN - Ridwan, Humas SMK Dharma Pertiwi Padalarang, KBB, saat memberikan penjelasan terkait siswa yang meninggal saat pentas seni sekolah, Jumat (21/2/2025). TRIBUN JABAR/Rahmat Kurniawan 

Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - MDR (17), siswa yang meninggal dunia saat pentas seni tercatat sebagai peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dharma Pertiwi, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

MDR meninggal dunia setelah sebuah gunting menembus bagian perut saat memeragakan adegan pentas seni berupa pertunjukan drama bertajuk Kenakalan Remaja pada Kamis (20/2/2025) pagi.

Humas SMK Dharma Pertiwi, Ridwan menjelaskan bahwa, peristiwa nahas tersebut terjadi saat sekolah tengah menggelar rangkaian ujian praktik akhir sekolah bagi kelas XII.

Saat itu, MDR yang tergabung dalam satu kelompok sepakat untuk menampilkan sebuah pentas seni berupa pertunjukan drama untuk mendapatkan nilai akhir sekolah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

"Acara ini merupakan acara resmi tahunan sebagai kegiatan, ujian praktik kelas 12 sebagai salah satu nilai akhir mereka," kata Ridwan saat ditemui di SMK Dharma Pertiwi, Padalarang, Bandung Barat, Jumat (21/2/2025).

Baca juga: Adegan Pentas Seni Ini Diduga Menjadi Penyebab Siswa SMK di Bandung Barat Meninggal Dunia

Ridwan mengatakan bahwa, pihaknya tidak menduga pentas drama yang disuguhkan oleh kelompok MDR berujung tragis. Apalagi, jalannya pementasan berjalan lancar sebelum masuk ke salah satu adegan yang akhirnya merenggut nyawa MDR.

"Satu kelompok kan waktunya 10-15 menit, kejadian itu sekitar akhir mau pergantian ke sesi selanjutnya, jadi kejadian pas di puncak atau akhir cerita," ungkapnya.

Ridwan tak menampik jika ada adegan bunuh diri dalam skenario drama yang disuguhkan oleh MDR dan teman-temannya.

Dalam adegan tersebut, MDR menggunakan properti panggung berupa gunting.

"Dalam cerita memang ada skenario bunuh diri, mungkin karena mendalami atau bagaimana, terjadi seperti yang tidak kita harapkan. Propertinya itu gunting, gunting asli," ujarnya.

MDR disebut sempat dibawa ke Puskesmas Tagogapu, Padalarang untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, MDR kemudian dinyatakan telah meninggal dunia.

Baca juga: Siswa SMK di Bandung Barat yang Meninggal Saat Pentas Seni Sempat Sempoyongan, Dikira Adegan Drama

"Almarhum sempat kita bawa ke Puskesmas Tagogapu," ujarnya.

Ridwan juga tak menampik jika peristiwa meninggalnya MDR sempat membuat suasana riuh di sekolah. Banyak siswa yang akhirnya histeris saat mengetahui MDR meninggal dunia. Apalagi, pentas seni tersebut disaksikan oleh seluruh siswa sekolah.

"Sebenarnya bukan kesurupan massal, mungkin karena ada kejadian itu, anak-anak histeris, karena mungkin mendengar kabar kurang baik, nangis, teriak-teriak, bukan kesurupan massal," tegasnya.

Ridwan menambahkan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait ujian praktik untuk penilaian akhir sekolah agar hal serupa tidak terjadi di lain hari.

"Jelas, itu kewajiban ada atau tidak ada kejadian, evaluasi kita lakukan terhadap kegiatan yang telah kita lakukan," katanya. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved