Berita Viral

Sosok Tri Rizki Akbar TKI di Jepang Tewas Jatuh dari Ketinggian 20 Meter, Tangis Pilu Sang Ibu Pecah

Inilah sosok Tri Rizki Akbar seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bekerja di Jepang tewas mengalami kecelakaan kerja jatuh dari ketinggian 20 meter

Editor: Hilda Rubiah
TribunSumsel/Rachmad Kurniawan / Instagram @trizky_ar
TKI KECELAKAAN KERJA DI JEPANG - Cik Ima (55) ibu kandung Tri Rizki Akbar Reformansyah, saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang. Rabu (29/1/2025). Tri Rizki Akbar Reformansyah adalah WNI asal Palembang yang tewas kecelakaan kerja di Jepang pada Senin (27/1/2025) sekitar pukul 15.30 waktu setempat. (KANAN) Tri Rizki Akbar Reformansyah (26) seorang TKI asal Palembang yang meninggal setelah mengalami kecelakaan kerja di Jepang.  

TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Tri Rizki Akbar seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bekerja di Jepang tewas mengalami kecelakaan kerja.

Tri Rizki Akbar tewas mengalami kecelakaan terjatuh dari ketinggian 20 meter di Hiroshima, Jepang, pada Senin (27/1/2025) sekitar pukul 15.30 waktu setempat.

Saat itu, Tri Rizki bekerja dalam perbaikan jalan Tol Chugoku di Kota Hatsukaichi, Hiroshima.

Mendapati kabar musibah putranya tewas dalam kecelakaan kerja, sontak tangisan sang ibu pecah.

Tangisan Cik Imah (55) tak terbedung, hatinya hancur saat mendengar kabar kematian putranya yang sedang mencari nafkah di Jepang.

Baca juga: Sosok Bripka Agus Polisi Adu Tembak dengan Begal Berpistol di Bandar Lampung, Aksi Heroiknya Dipuji

Diketahui Tri Rizki Akbar adalah TKI di Jepang berstatus pekerja magang asal Palembang, Sumatera Selatan.

Pria bernama Tri Rizki Akbar Reformansyah itu berusia 26 tahun.

Ia merantau bekerja ke Jepang dengan tekad membantu perekonomian keluarga.

Nahas, musibah menimpanya mengalami kecelakaan kerja  terjatuh dari ketinggian dua puluh meter di tempat ia bekerja.

Sang ibu, Cik Imah mengungkapkan kondisi terakhir putranya itu sebelum tewas.

Ternyata beberapa hari sebelum tewas kecelakaan kerja, Tri masih sempat melakukan video call dan mengabarkan bahwa dirinya dalam kondisi baik.

Namun, pada Senin (27/1/2025), kabar duka datang mendadak. Imah menerima telepon dari rekan Tri yang memberitahukan bahwa anaknya mengalami kecelakaan kerja yang mengerikan.

“Saya sempat tidak percaya, karena hari Minggu sempat video call dan komunikasi dengan baik." kenang Imah, saat ditemui di rumahnya di Jalan Silaberanti, Kecamatan Jakabaring, Palembang, Rabu (29/1/2025).

"Tiba-tiba dikabarkan anak saya mengalami kecelakaan kerja,”  lanjutnya.

Kejadian mendadak itu membuat Imah sempat ragu, sehingga ia mencari konfirmasi kepada keluarga teman anaknya yang juga bekerja sebagai TKI di Jepang.

Setelah mendapat kepastian, kabar tersebut pun menjadi kenyataan. Imah tak kuasa menahan tangis setelah mengetahui anak kesayangannya, yang akrab dipanggil Kiki, telah tiada.

“Saya tidak pernah menyangka Kiki akan pergi secepat itu." ungkapnya.

"Dia selalu perhatian kepada keluarga dan sayang keluarga,” ucapnya dengan suara terbata.

Herci Basepkto Lidintama (34), kakak Tri, juga menceritakan saat ia menerima kabar duka tersebut.

Herci yang sedang mengemudi pada waktu itu, mendadak menerima telepon dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker). 

“Waktu itu saya lagi nyetir, tiba-tiba ada orang Kemenaker menelepon mengabarkan adik saya dapat musibah dan meninggal,” ujarnya.

Tri, yang sebelumnya bekerja di Palembang, berangkat ke Jepang pada akhir Juni 2024 untuk mengikuti program kerja di bidang konstruksi.

Herci menambahkan, “Dia baru tujuh bulan di Jepang, dan kami belum tahu pasti kronologi kejadian tersebut.

"Saat ini, kami lebih fokus untuk mengurus kepulangan jenazah.” sambungnya.

Jenazah Tri dijadwalkan untuk tiba di Palembang pada Sabtu (1/2/2025).

Rencananya, jika jenazah sudah tiba, pemakaman akan dilaksanakan pada hari Minggu pagi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mahameru, Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang.

“Kalau datang Sabtu, diperkirakan mungkin Minggu pagi akan dimakamkan,” ujar Herci.

Keluarga besar kini sedang menunggu kepulangan jenazah dengan harapan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Tri, yang meninggalkan kenangan baik sebagai sosok yang perhatian dan penyayang.

Baca juga: Pelaku Mutilasi Ternyata Mantan TKI Gaji 2 Digit, Siasat Antok Keahliannya Dipakai Ekseskusi Korban

Kepulangan Tri Tertunda

Kepulangan Tri Rizki Akbar harus tertunda lantaran adanya perayaan Hari Raya Imlek di Jepang.

Meski demikian, pihak Disnaker berusaha segera membawa pulang Tri Rizki Akbar.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Palembang, Rediyan Dedi, memberikan penjelasan terkait proses pemulangan jenazah Tri, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Silaberanti, Palembang yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di Jepang.

Menurut Rediyan, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka sedang menangani pemulangan jenazah yang tertunda akibat perayaan Imlek di Jepang.

"Rencananya, jenazah Tri akan tiba di Palembang pada Sabtu (1/2/2025)," ujar Rediyan pada hari Rabu (29/1/2024).

Ia menambahkan bahwa meskipun proses pemulangan mengalami keterlambatan, hal ini disebabkan oleh sejumlah proses administratif yang perlu diselesaikan, termasuk koordinasi dengan kementerian terkait di Jepang.

"Ada beberapa proses yang harus diselesaikan di Jepang, termasuk dengan kementerian terkait." jelasnya.

"Namun, memang pemulangan ini tertunda karena adanya perayaan Imlek, diperkirakan Sabtu baru dipulangkan," tambahnya.

Tri yang tercatat sebagai warga Silaberanti, Palembang, berangkat ke Jepang pada Juni 2024 untuk bekerja sebagai TKI.

Hingga sebelum menghembuskan nafas terakhir, Tri masih berstatus sebagai tenaga kerja magang.

Namun, hingga kini, penyebab pasti kecelakaan yang mengakibatkan kematian Tri masih belum diketahui secara jelas.

"Untuk kronologi kami belum tahu secara jelas, namun akan kami koordinasikan lagi dengan pihak terkait," ungkap Rediyan, menambahkan bahwa pihak Disnaker akan terus berupaya mengklarifikasi kejadian tersebut dengan pihak berwenang di Jepang.

Sebagai bentuk perhatian, Disnaker Palembang juga berencana untuk mengunjungi rumah duka.

"Betul, rencananya besok kami akan ke rumah duka," jelas Rediyan.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk menyampaikan belasungkawa dan memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan oleh Tri.

Sementara itu, keluarga korban di Palembang menanti kedatangan jenazah yang akan dipulangkan setelah proses-proses administrasi di Jepang selesai.

Keluarga juga berharap agar kejelasan mengenai penyebab kecelakaan segera terungkap dan memberikan penutupan bagi kejadian yang tragis ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved