Jelang Akhir Masa Jabatan, Pj Wali Kota Bandung Siapkan Program Strategis
Sesuai Perpres, Koswara menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Bandung dari 20 September 2024 sampai 10 Februari 2025.
Penulis: Tiah SM | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan TribunJabar.id Tiah SM
TRIBUNJABAR.ID , BANDUNG - Pj Wali Kota Bandung A Koswara segera mengakhiri masa jabatannya sebagai orang nomor satu di Kota Bandung. Ia pun telah menyiapkan pemerintah transisi hingga kepala daerah baru dilantik.
Sesuai Perpres, Koswara menjabat sebagai penjabat wali kota dari 20 September 2024 sampai 10 Februari 2025.
"Saya siapkan landasan yang bisa digunakan atau membantu kepala daerah yang baru di sisa akhir jabatan saya menyiapkan pemerintahan transisi," ujar Koswara dalam program Bandung Menjawab, Selasa (21/1/2024).
Koswara mengatakan hal yang dilakukan pemerintahan transisi diantaranya mengevaluasi APBD Tahun 2025 agar ada kepastian untuk wali kota terpilih.
Koswara telah menyiapkan program 17 program strategis untuk dikerucutkan menjadi program yang konkret dilanjutkan kepala daerah terpilih.
"Saya ingin mengakhiri masa jabatan meninggalkan warisan yang bisa terus bermanfaat, oleh karena itu para birokrat harus komitmen dan loyal kepada program yang sudah dirancang, " ujarnya.
Menurut Koswara, birokrat harus menjadi tulang punggung pelaksanaan program pembangunan yang dirancang berdasarkan proses panjang dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Koswara mengatakan ia memiliki basis birokrasi, makanya tahu apa yang harus dilakukan di masa ini. Pertama, harus konsisten dan ajeg pada program, tidak berubah-ubah.
"Persoalan kota yang secara substansi harus dilakukan secara konsisten. Saya minta kepada teman-teman, konsisten dan komitmen sera loyal terhadap program, apa pun dan siapa pun kepala daerahnya,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, loyalitas birokrat seharusnya diarahkan pada program, bukan kepada figur pimpinan. Program yang sudah melalui tahapan perencanaan wajib dijalankan tanpa terpengaruh oleh pergantian pemimpin.
“Loyalitas seorang birokrat itu kepada program, karena program sudah menjadi regulasi dan aturan. Pemimpin yang baik akan memastikan kebijakannya dituangkan dalam bentuk program dan dijalankan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Selain konsistensi, menurut Koswara, inovasi dan kreativitas menjadin hal yang perlu ditingkatkan. Namun inovasi tetap sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Inovasi adalah kunci dalam menyelesaikan masalah kota, tetapi harus tetap berada dalam koridor aturan. Jangan sampai inovasi justru menyalahi regulasi. Kita ingin semangat kreativitas terus tumbuh, tapi tetap terarah,” tegasnya. (tiah sm)
Siap-siap Bandung Macet Hari Ini Minggu 21 September 2025, Ada Festival Kuliner hingga Audisi Nyanyi |
![]() |
---|
Siap-siap Bandung Macet Hari Minggu 21 September 2025, Ada Audisi Indonesian Idol 2026 di Unpar |
![]() |
---|
Agenda Seru Akhir Pekan di Bandung: CFD Dago dan Braga Beken Buka Lagi, Festival Kuliner Menanti |
![]() |
---|
Kisah Wanita di Bandung Olah Daun Singkong Jadi Keripik Renyah, Kini Tembus Pasar Ekspor |
![]() |
---|
Barmen Simatupang Hadirkan Kritik Hukum lewat Fotografi di Bandung Photography Triennale 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.