Unilever Lepas Bisnis Es Krim Walls sampai Vienetta Seharga Rp 7 Triliun Guna Rampingkan Perusahaan

T Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjual bisnis es krimnya. usulan tersebut disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)

Editor: Ravianto
newtrade
Logo perusahaan Unilever. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjual bisnis es krimnya seharga Rp 7 triliun. Bisnis es krim milik perusahaan mencakup merek Walls, Cornetto, Feast, Magnum, Paddle Pop, Vienetta, dan Populaire. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Langkah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjual bisnis es krimnya disambut positif.

Hari ini, usulan tersebut disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Rapat Umum Pemegang Saham Independen (RUPS Independen). 

UNVR menjual bisnis es krim mereka seharga Rp 7 triliun.

Berdasarkan informasi di laman resmi Unilever Indonesia, produk es krim milik perusahaan mencakup merek Walls, Cornetto, Feast, Magnum, Paddle Pop, Vienetta, dan Populaire.

Penjualan ini dipandang sebagai langkah strategis yang tidak hanya memperkuat posisi kas perusahaan, tetapi juga membuka peluang baru untuk fokus pada bisnis intinya.

“Investor meyakini bahwa dengan penjualan bisnis es krim Unilever ke PT The Magnum Ice Cream Indonesia akan memberikan pendanaan bagi perusahaan untuk ekspansi dan membantu percepatan pertumbuhan perusahaan dari segi kinerja keuangannya,” ujar Abdul Haq Alfaruqy, Pengamat dari Stocknow.id, Selasa(14/1/2025).

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Benjie Yap menyebut langkah ini sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk terus mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. 

“Keputusan strategis ini mencerminkan komitmen kami untuk memperkuat posisi perseroan dan mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan," ujarnya.

Benjie juga menyampaikan bahwa setelah melepas bisnis es krim, Unilever akan mengarahkan sumber dayanya ke bisnis inti, yakni Home and Personal Care serta Nutrition.

Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mendorong inovasi produk. 

“Unilever Indonesia bermaksud merampingkan operasional, meningkatkan efisiensi, dan mendorong inovasi dengan mengembalikan fokus pada area bisnis inti kami,” tambah Benjie.

Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas menyebut langkah tersebut adalah keputusan strategis yang cerdas.

Mengingat persaingan ketat di industri Fast Moving Consumer Good(FMCG), langkah strategis ini menunjukkan kesiapan Unilever untuk memperkuat daya saingnya. 

Fokus baru ini tidak hanya mencerminkan efisiensi, tetapi juga mengindikasikan potensi pertumbuhan yang lebih besar bagi sektor konsumer di Indonesia.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved