Berita Viral

Sosok Sertu Hendri, Disertir TNI AD Tembak Prajurit di Belitung, Pernah Terlibat Perampokan

Sosok disertir TNI AD di Belitung bernama Sertu Hendri masuk ke dalam DPO setelah menembak anggota Subdenpom TNI, Serma Randi.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Dok. Subdenpom TNI Belitung
Sosok disertir TNI AD di Belitung bernama Sertu Hendri masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) setelah menembak anggota Subdenpom TNI, Serma Randi. 

TRIBUNJABAR.ID - Sosok disertir TNI AD di Belitung bernama Sertu Hendri masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) setelah menembak anggota Subdenpom TNI, Serma Randi.

Penembakan itu terjadi pada Senin (13/1/2025) dini hari,  ketika petugas Subdenpom TNI hendak menangkap Sertu Hendri pada Minggu malam.

Tetapi, dalam upaya penangkapan tersebut, Sertu Hendri menyandera Serma Randi dan membawanya pergi.

Saat Serma Randi hendak melarikan diri, Sertu Hendri menembaknya dari belakang.

Akibat penembakan ini, Serma Randi mendapatkan perawatan intensif di RSUD Marsidi Judono.

Lantas, seperti apa sosok Sertu Hendri?

Sosok Sertu Hendri

Dilansir dari PosBelitung, Sertu Hendri adalah disertir, atau orang yang melarikan diri dari satuannya.

Baca juga: Geger, Oknum TNI Tusuk 2 Warga di Jalan dalam Kondisi Mabuk Usai Tenggak Miras, Begini Nasibnya

Sebelumnya, Sertu Hendri pernah berdinas di Kodim 0414 Belitung.

Terakhir, dia bertugas sebagai Babinsa Desa Aik Pelempang Jaya sebelum pindah tugas ke Korem 042/Gapu, Jambi. 

Adapun, alasannya melarikan diri yakni karena sudah terlebih dulu masuk ke dalam DPO dari Korem 042/Gapu, Jambi sejak 2024 silam.

Ternyata, Sertu Hendri pernah terlibat tindak kriminal perampokan di wilayah Palembang pada 2023.

Putusan dari Mahkamah Militer, Sertu Hendri dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan dipecat dari dinas militer. 

"Jadi penyebab dia disersi itu, dia merampok dan TKP-nya di Palembang," ungkap Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama, Senin (13/1/2025).

Jaka juga menyampaikan, Sertu Hendri pernah dikabarkan terlibat kasus penipuan jual beli tanah.

"Waktu di Belitung juga ada informasi, dia pernah terlibat penipuan jual beli tanah," bebernya. 

Awalnya, jajaran Subdenpom Persiapan Belitung belum mengetahui yang bersangkutan sudah disersi. 

Berdasarkan laporan istri siri pelaku dan dilakukan cross check barulah didapat informasi tersebut. 

Ternyata pelaku sudah tiga minggu berada di Belitung dan terus mencari istri sirinya. 

"Istri sirinya ini takut karena selalu diancam dan sempat dicari ke rumah orang tuanya juga," kata Jaka. 

Kronologi Penembakan

Penembakan ini berawal ketika petugas dari Subdenpom TNI Belitung hendak menangkap Sertu Hendri pada Minggu (12/1/2025) malam.

Baca juga: Anggota TNI di Kupang Pilih Akhiri Hidup Saat Calon Mertua Minta Mahar Rp 250 Juta

Saat itu, petugas menerima informasi dari istri pelaku terkait ancaman dan kekerasan.

Petugas pun kemudian bergerak ke lokasi mengetahui bahwa pelaku berada di dalam rumah. Namun, lampu rumah tiba-tiba dimatikan.

Sertu Hendri yang menggunakan senjata api tiba-tiba keluar dan menyandera Serma Randi.

Keduanya pergi menggunakan mobil. Serma Randi diperintahkan jadi sopirnya.

Dalam perjalanan, Sertu Hendri yang sedang dalam panggilan telepon membuka kesempatan Serma Randi untuk melarikan diri.

Ketika berupaya lari itu, Serma Randi lalu ditembak dari belakang.

Kini Hendi dalam pengejaran dan diperkirakan masih berada di Belitung, bersembunyi di kawasan hutan Sijuk.

(Tribunjabar.id/Rheina) (Posbelitung.co/Dede Suhendar)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved