Event Pertunjukan Meningkat Tapi Tenaga Kerja Tata Cahaya Terbatas, Pecahin Buka Kelas di ISBI
tata cahaya menjadi salah satu kunci kemegahan suatu pertunjukan. Tidak hanya sekedar tentang menyorot lampu ke arah yang benar
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Berbagai event musik selalu hadir di Bandung setiap minggunya. Penampilan musisi yang memukau dengan tata panggung yang megah menjadi kesuksesan pentas tersebut berjalan meriah.
Selain itu juga tata cahaya menjadi salah satu kunci kemegahan suatu pertunjukan. Tidak hanya sekedar tentang menyorot lampu ke arah yang benar, tetapi juga seni menciptakan suasana, menyalurkan emosi, dan menyampaikan cerita melalui cahaya.
Pentingnya peran penata cahaya yang kompeten dalam industri pertunjukan, kelas Penata Cahaya Indonesia (Pecahin) edisi 2 hadir di Bandung, tepatnya di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI, Bandung.
Penggagas komunitas Pecahin, Iwan Hutapea mengatakan Pecahin didirikan olehnya sejak 2016 dengan tujuan berbagi pengetahuan mengenai seni tata cahaya.
"Pendidikan di bidang tata cahaya di Indonesia masih terbatas, sementara dalam lima tahun terakhir, dunia lighting telah berkembang pesat, baik dari sisi teknologi maupun jumlah profesional yang terlibat," kata Iwan saat jumpa pers di ISBI, Rabu (14/1/202).
Iwan menyebutkan meningkatnya jumlah acara live maupun broadcast, kebutuhan akan penata cahaya yang kompeten menjadi sangat mendesak.
Lalu, lanjut Iwan ada ketidak cocokan antara supply dan demand, dimana jumlah event meningkat tetapi supply tenaga kerja di dunia tata cahaya terbatas.
"Supply tenaga kerja ahli tata cahaya juga sangat kurang sehingga dunia pertunjukan Indonesia menggunakan tenaga apa adanya, lulusan apapun diterima dan banyak belajar secara otodidak," ujar Iwan.
Oleh karena itu Pecahin menjadi jembatan kebutuhan tersebut yang tengah dipersiapkan oleh universitas dan dunia usaha.
Sementara itu Wakil Rektor II ISBI Bandung bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum Neneng Yanti mengatakan dalam workshop ini, ada 11 mahasiswa ISBI yang ikut bergabung kelas Pecahin.
"Mereka ikut untuk memperluas skill yang nantinya bisa ditularkan ke teman-teman lainnya. ISBI butuh tenaga mumpuni di bidang tata cahaya seperti misalnya ujian mahasiswa nantinya bisa dibantu oleh mahasiswa," ujar Neneng.
Menurut Neneng, tata cahaya menjadi hal yang penting karena tata cahaya selalu berinovasi dan ISBI memiliki Gedung Sunan Ambu Jati yang menjadi fasilitas mumpuni dan levelnya meningkat.
Peserta yang berasal dari berbagai bidang ini akan mendalami materi sekaligus mendapatkan pengenalan komprehensif tentang perangkat GrandMA3, perangkat kontrol pencahayaan canggih yang mendukung berbagai produksi seni di tingkat nasional dan internasional.
Kegiatan ini diadakan selama empat hari yang berkolaborasi dengan IMS dalam MA Training.
Siap-siap Bandung Macet Akhir Pekan Ini 20-21 September 2025, Ada Pameran Mesin, Musik hingga CFD |
![]() |
---|
Cuaca Bandung Kadang Panas Terik dan Hujan Bisa Merusak Kulit, Begini Cara Merawatnya |
![]() |
---|
2 Reklame Raksasa di Bandung Dibongkar Satpol PP, Dipasang di Median Jalan |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Bongkar 2 Ciri Utama Kemiskinan di Jabar: Hawa Orang Miskin Lapar Terus |
![]() |
---|
Minta Masyarakat Prioritaskan Rumah, Dedi Mulyadi: Jangan Dulu Kredit Motor kalau Belum Punya Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.