2 Rupang Berusia Ratusan Tahun di Vihara Dewi Welas Asih Cirebon Dicuri, Ini Ciri-ciri Pencurinya
Salah satu wanita mengenakan pakaian berwarna merah, sementara yang lainnya memakai baju hitam.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Dua patung pengawal Kwan Sing Tee Koen atau Kwan Kong di Vihara Dewi Welas Asih, Jalan Kantor, Kota Cirebon, dilaporkan hilang pada Minggu (12/1/2025) malam.
Hilangnya rupang Guan Ping dan Zhou Cang itu untungnya terekam kamera pengawas atau CCTV di area vihara. Rupang adalah produk budaya Buddhis yang digunakan untuk menghormati Sang Buddha. Rupang dibuat sebagai simbolis untuk mengingatkan jasa besar Guru Agung Buddha.
Dari rekaman CCTV, terlihat dua wanita yang memasuki area vihara dengan mengenakan topi dan masker.

Salah satu wanita mengenakan pakaian berwarna merah, sementara yang lainnya memakai baju hitam.
Wanita berbaju hitam terlihat membawa tas selempang putih yang diselempangkan di bahu kirinya.
Keduanya memasuki area tempat sembahyang, tempat dua patung pengawal berdiri.

Setelah beberapa saat, mereka keluar dengan langkah tergesa-gesa.
Diduga, patung-patung tersebut disembunyikan di dalam tas selempang yang dibawa salah satu pelaku.
Sebelum meninggalkan vihara, wanita berbaju merah sempat melakukan sembahyang singkat.
Diketahui, aksi pencurian ini pertama kali diketahui oleh salah satu pengurus vihara yang datang untuk sembahyang pada Minggu malam sekitar pukul 21.00 WIB.
“Saat masuk ke area altar, saya melihat dua patung pengawal, yaitu Guan Ping dan Zhou Cang, sudah tidak ada,” ujar Admin Vihara Welas Asih, Yeni Andriani saat ditemui di lokasi, pada Senin (13/1/2025).
Yeni menjelaskan, setelah kehilangan diketahui, pengurus vihara segera memeriksa rekaman CCTV.
Berdasarkan rekaman, pencurian terjadi sekitar pukul 19.30 WIB.
“Dari CCTV terlihat dua wanita masuk ke area vihara."
"Mereka sempat menunggu hingga umat yang sedang sembahyang meninggalkan altar."
"Setelah itu, mereka mengambil dua patung pengawal dan pergi. Proses ini berlangsung sekitar 30 menit,” ucapnya.
Namun, identitas pelaku belum dapat dipastikan karena mereka memakai topi dan masker.
Yeni menduga, salah satu pelaku berusia sekitar 50–60 tahun, sementara pelaku lainnya berusia sekitar 25 tahun.
Yeni menambahkan, kedua patung yang dicuri memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi.
“Patung-patung ini sudah ada di vihara sejak berdirinya klenteng pada 1595, sehingga usianya diperkirakan mencapai 200 hingga 400 tahun,” jelas dia.
Vihara Welas Asih telah melaporkan kejadian ini ke Polres Cirebon Kota untuk penyelidikan lebih lanjut.
Yeni berharap agar pelaku segera mengembalikan patung-patung tersebut.
“Dua patung itu tidak ternilai, terutama dari sisi sejarahnya."
"Kami berharap hati pelaku terketuk untuk mengembalikannya,” katanya.
Kasus ini tengah ditangani oleh pihak kepolisian.
Pengurus vihara dan umat berharap agar peristiwa serupa tidak terulang.
Sementara itu, Polres Cirebon Kota mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait pelaku untuk melapor guna membantu proses penyelidikan.(*)
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
Kecelakaan KA Mataram vs Truk di Indramayu, Belasan Kereta di Cirebon Ikut Alami Keterlambatan |
![]() |
---|
Cirebon Kini Punya Alarm Gempa Otomatis, Terhubung dengan BMKG, Begini Cara Kerjanya |
![]() |
---|
Petani di Cirebon Nyambi Edarkan Ribuan Pil Terlarang, Ditangkap di Parkiran Ruko |
![]() |
---|
Mengenal Mesin Canggih BPBD Cirebon, Bisa Ubah Air Kotor hingga Air Laut Jadi Layak Konsumsi |
![]() |
---|
Pria yang Pura-pura Tertabrak Mobil di Cirebon Ngeles di Depan Polisi: Salah Sasaran, Mobilnya Mirip |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.