Anggota Komisi IX DPR RI: Awasi Program Makan Bergizi Gratis 

Melalui program ini diharapkan mampu meningkatkan status gizi masyarakat dan mengurangi angka prevalensi stunting.

Tribun Jabar/Syarif Abdussalam
Anggota Komisi IX DPR RI, Fraksi PKS, Netty Prasetiyani 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Program makan bergizi gratis (MBG) sudah memasuki hari kedua. Di Provinsi Jabar, baru 22 Kabupaten/Kota yang mendapatkan distribusi dari program tersebut. 

Secara bertahap, seluruh Kabupaten/Kota di Jabar bakal mendapatkan paket makanan bergizi gratis untuk semua jenjang mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). 

Anggota Komisi IX DPR RI, Fraksi PKS, Netty Prasetiyani mengatakan, anggaran untuk program tersebut mencapai Rp 71 triliun untuk satu tahun. 

Anggaran tersebut, kata dia, tidak semuanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan makan saja, tapi dibagi untuk pemeriksaan kesehatan dan edukasi soal pentingnya makanan sehat untuk masyarakat.

"Makanan Bergizi Gratis ini kan cuman sekali dalam sehari, kita harapkan ada pendampingannya yaitu edukasi dan literasi kepada masyarakat, minimal mengubah mindset masyarakat bahwa makan bukan sekedar kenyang, tapi makan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat khususnya anak sekolah yang sekarang sasarannya sangat besar, 19,46 juta," ujar Netty, Selasa (7/1/2025).

Melalui program ini, kata dia, diharapkan mampu meningkatkan status gizi masyarakat dan mengurangi angka prevalensi stunting.

"Targetnya itu 14 persen hanya mampu diturunkan sampai 21.5% (Prevalensi Stunting)," katanya. 

Netty pun mendorong Badan Gizi Nasional, agar betul-betul memenuhi menyiapkan makanan sesuai dengan standar gizi yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan.

Selain itu, kata dia, yang tak kalah penting adalah pemerataan agar program ini tidak hanya dinikmati masyarakat di perkotaan saja, tapi diterima hingga ke daerah tertinggal, terpencil, terluar (3T).

"Kita harapkan itu juga bisa dipenuhi dan tentunya harus memenuhi aspek keamanan pangan, karena ketika makanan ini diolah, diproduksi secara masal, jangan sampai bahannya bagus, mengolahnya kurang bagus akhirnya jadi masalah," katanya. 

Netty pun mengajak seluruh pihak agar ikut mengawasi. Pelibatan banyak pihak, kata dia, diharapkan dapat menyukseskan program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto ini. 

"Sehingga ke depan perjalanan program ini menjadi program nasional yang betul-betul bisa menjadi daya ungkit peningkatan status gizi masyarakat Indonesia," ucapnya.
 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved