Pohon Raksasa Tumbang di Indramayu Diprediksi Sudah Ada Sejak Kota Itu Berdiri 400 Tahun Lalu
Bagian kayu pohon ini pun diketahui pada beberapa bagiannya sudah mengeras menyerupai batu dan nyaris menjadi fosil kayu.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Pohon Randu Gede berusia ratusan tahun tumbang, Sabtu (4/12/2025) tumbang sekitar pukul 23.30.
Pohon raksasa yang terletak di Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, diketahui menyimpan historis panjang sejarah Indramayu dari masa ke masa.
Founder Yayasan Indramayu Historia Foundation, Nang Sadewo, menyebut pohon Randu Gede yang tumbang ini diperkirakan sudah berusia sekitar 400 tahun. Pohon ini diduga sudah ada sejak awal terbentuknya Kabupaten Indramayu.
Bagian kayu pohon ini pun diketahui pada beberapa bagiannya sudah mengeras menyerupai batu dan nyaris menjadi fosil kayu.
Baca juga: Kakek 68 Tahun Ceritakan Pohon Randu Gede Indramayu yang Tumbang, Sudah Ada Sejak Dia Kecil
“Kaitan dengan pohon tumbang ini, memang di era trah Wiralodra tidak ditebang, makanya prediksi kita ini usianya sudah 400 tahunan,” kata Nang Sadewo, Minggu (5/1/2025).
Pohon Randu Gede pun kerap dijadikan sebagai penanda atau tetenger pusat Kota Indramayu.
Ini pula yang membuat pohon itu menjadi yang paling besar di antara pohon-pohon lain dan menjulang tinggi di pusat Kota Indramayu.
Menurut Nang Sadewo, Pohon Randu Gede juga dikenal dengan sebutan Magersari yang artinya pembatas pusat pemerintahan.
Keberadaan pohon raksasa ini juga bisa dikatakan sebagai peninggalan sejarah yang masih tersisa di wilayah Magersari. Peninggalan-peninggalan lainnya saat ini diketahui sudah banyak yang hilang.
Baca juga: Saddil Ramdani Kembali Dikaitkan dengan Persib Bandung oleh Media Malaysia, Faktor Ini Penyebabnya
Masih disampaikan Nang Sadewo, di zaman penjajahan, pohon randu gede ini juga punya peranan penting.
Lokasi setempat menjadi kawasan Rijstpellerij atau Pabrik Penggilingan Padi zaman Belanda yang berakhir sekitar tahun 1927.
“Jadi pabrik berasnya ada di kawasan pohon yang sekarang tumbang dan gudang berasnya ada di samping BPK Penabur, jadi ini merupakan kawasan yang menarik,” ujar dia.
Selain itu, kawasan Randu Gede ini juga turut menyimpan sejarah yang kelam. Konon, dalam beberapa tragedi, wilayah setempat menjadi tempat eksekusi tahanan-tahanan.
Di samping pohon randu gede, lanjut Nang Sadewo, juga terdapat sebuah bangunan yang dikenal dengan sebutan Bramasta.
Tempat itu dahulunya menjadi tempat berpesta orang-orang Eropa.
Seiring berjalannya waktu, tempat itu menjadi arena masyarakat untuk berolahraga, hingga terakhir menjadi tempat yang terbengkalai.
“Jadi sejarah itu memang ada sisi baik dan buruknya. Dibalik itu, Randu Gede ini menjadi suatu ikon yang sangat melekat bagi Indramayu,” katanya. (*)
Angka Penderita TBC di Cirebon Masih Capai Ribuan, Dinkes Terus Lacak Kasus hingga Awasi Pengobatan |
![]() |
---|
Indomaret dan Cussons Gelar Posyandu di Indramayu |
![]() |
---|
Kejati Jabar Didesak Segera Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi di Indramayu, 29 Orang Diperiksa |
![]() |
---|
Pohon Kelengkeng Berusia 400 Tahun di Goa Sunyaragi Cirebon Tumbang, Situs Candi Bentar Terserempet |
![]() |
---|
Sosialisasi Perda, Diah Fitri Maryani: Ciptakan Lingkungan yang Ramah untuk Penyandang Disabilitas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.