Kisah Pilu Septia, TKW Asal Jember Lumpuh Diduga Korban Malpraktik di Singapura, Berawal dari Bisul

TKW asal Jember, Septia Kurnia Rini (38) mengalami lumpuh setelah diduga menjadi korban malpraktik di Singapura. Awalnya, ia merasakan ada bisul.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
KOMPAs.com/Bagus Supriadi
TKW asal Jember, Septia Kurnia Rini (38) mengalami lumpuh setelah diduga menjadi korban malpraktik di Singapura. 

TRIBUNJABAR.ID - Tenaga Kerja Wanita (TKW) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jember, Septia Kurnia Rini (38) mengalami lumpuh setelah diduga menjadi korban malpraktik di Singapura.

Septia Kurnia Rini merupakan PMI yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT) di Singapura.

Dia sudah menjadi PRT selama tiga tahun sejak 2021, demi memenuhi kebutuhan keluarganya.

Kini, Septia Kurnia Rini hanya bisa terbaring lemah di kamarnya yang berukuran 3x3 meter.

Jemari tangan dan kaki Septia Kurnia Rini berwarna hitam pekat, menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres dengan kesehatannya.

Usut punya usut, Septia Kurnia Rini diduga menjadi korban malpraktik salah satu rumah sakit di Singapura.

Lantas, seperti apa kisah lengkapnya?

Berawal dari bisul

Baca juga: Wamen Christina Aryani Ingatkan Calon PMI Waspada Terhadap Praktik Perekrutan Ilegal Saat di Cirebon

Penderitaan Septia Kurnia Rini berawal ketika dia merasakan ada bisul di bagian paha, tidak lama setelah memperpanjang kontraknya.

Namun, Septia merasa bisul kali itu berbeda, warnanya merah tanpa mata dan nyeri.

"Selama empat hari masih terasa nyeri, saya gak tahan, akhirnya saya ngasi tau majikan dan minta obat pereda nyeri," kata dia, Jumat (20/12/2024), dikutip dari Kompas.com.

Setelah mengonsumsi obat itu, Septia merasa bisulnya itu tidak kunjung sembuh.

Akhirnya, Septia pun disarankan untuk berobat ke rumah sakit di Singapura.

Singkat cerita, Septia pun akhirnya menjalani operasi. Namun, dia justru mengalami koma selama sembilan hari.

Saat terbangun dari koma, Septia terkejut melihat kondisi tangan dan kakinya yang berwarna hitam pekat, diikat, dan dibungkus kain.

Sumber: Kompas
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved