Bus Pariwisata Terperosok di Lembang

Bukan Rem Blong, Ternyata Ini Penyebab Bus Pariwisata Terperosok ke Parit di Lembang

Sopir bus, Endang (46), mengatakan saat melewati tikungan di Jalan Kolonel Masturi, Bus bernomor polisi DK 7307 WA itu berpapasan dengan mobil lain.

Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman
Bus Pariwisata Terposok di Jalan Kolonel Masturi, Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu (21/12/2024).  

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bus Pariwisata terperosok ke dalam parit, setelah mengindari kendaraan lain yang datang dari arah berlawanan, di Jalan Kolonel Masturi, Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (21/12/2024). 

Bus yang mengangkut rombongan dari Tangerang, melaju dari arah Lembang menuju Pasirkoja, Kota Bandung, untuk menghadiri acara wisuda, setelah sebelumnya menginap di Vila Bunga Lembang.

Sopir bus, Endang (46), mengatakan saat melewati tikungan di Jalan Kolonel Masturi, Bus bernomor polisi DK 7307 WA itu berpapasan dengan mobil jenis Toyota Agya dari arah berlawanan. 

Baca juga: Hindari Kendaraan Lain, Bus Pariwisata di Lembang Tabrak Pembatas dan Terperosok ke Parit

"Tiba-tiba ada mobil Agya dari arah berlawanan yang melaju agak ke kanan. Untuk hindari tabrakan, saya belokan ke kanan sehingga menabrak tembok dan masuk parit," ujar Endang.

Akhirnya, bus yang dikemudikan Endang itu menabrak tembok pembatas jalan di belokan Imah Seniman dan membuat kaca depan bus dan spion rusak. 

Selain itu, roda bagian depan masuk parit. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. 

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa atau luka-luka. Semuanya selamat," katanya.

Baca juga: Lonjakan Libur Nataru ke Kabupaten Bandung Diprediksi Terjadi Hari Ini, Begini Antisipasi Kepolisian

Kanit Lantas Polsek Lembang, Iptu Kuswanto membenarkan bahwa kecelakaan Bus di Jalan Kolonel Masturi bukan karena rem blong.

"Jadi bus ini menghindari kendaraan dari arah berlawanan. Untuk cegah tabrakan, dia banting setir ke kanan. Tapi Alhamdulillah gak ada korban jiwa, kerugian hanya materil saja," ujar Kuswanto. 

Butuh waktu sekitar dua jam untuk mengevakuasi bus tersebut, menggunakan mobil derek. Akibatnya, arus lalulintas di kawasan tersebut pun sempat terjadi kepadatan.

"Upaya evakuasi sekitar 2 jam. Betul menyebabkan kepadatan arus lalu lintas, penangananya kami menggunakan skema buka tutup. Tidak ada korban akibat kecelakaan tersebut," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved