BREAKING NEWS, Rumah Musik Harry Roesli yang Bersejarah di Bandung Dijual Rp 25 M, Banyak yang Minat

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rumah Musik Harry Roesli (RMHR) di Jalan Supratman, Nomor 59, Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, masih berdiri kokoh meski rumah heritage tipe B itu sudah berusia tua.

Sayangnya, rumah bergaya arsitektur kolonial Belanda milik musisi legendaris Harry Roesli yang selama ini jadi tempat berkreasi sejumlah musisi terkenal asal Bandung itu akan dijual oleh ahli waris. Bahkan sudah ada calon pembeli yang berminat.

Saat memasuki rumah yang didominasi cat dinding warna putih dan kayu warna cokelat tersebut, suasana heritage seperti konstruksi bangunan yang tinggi begitu terasa.

Tetapi, memang, ada beberapa bagian yang sudah kusam dan perlu diperbaiki.

Di dalam rumah itu terdapat beberapa kenangan Harry Roesli, berupa foto yang dipajang di beberapa ruangan. Juga ada beberapa hiasan alat musik yang semakin memperkuat bahwa rumah ini merupakan rumah musik.

Rumah musik ini sebenarnya masih aktif. Hal itu dibuktikan masih ada para pencinta musik yang beraktivitas di sana seperti belajar drum termasuk ada juga sejumlah perempuan yang belajar seni tari.

Baca juga: Musisi Harry Roesli Raih Penghargaan Lifetime Achievement Pada Ajang Bandung Music Awards

Tetapi rumah ini sudah dipastikan akan dijual.

"Sebenarnya sih wacananya (rumah dijual) sudah lama ya, dari tahun 2018 sudah ada obrolan dari keluarga," ujar anak Harry Roesli, Layala Roesli (42), saat ditemui Tribun Jabar di rumah tersebut, Kamis (19/12/2024).

Terkait rencana rumah Harry Roesli dijual tersebut, kata dia, bermula saat keluarga besar Roesli berkumpul untuk membicarakan hal ini. Semua keluarga besar akhirnya bersepakat untuk menjual Rumah Musik Harry Roesli ini.

"Jadi waktu itu sudah ngumpul dan kita bersepakat karena keluarga sebagian besar sudah tidak di Bandung. Kalaupun tinggal di Bandung, sudah tidak di rumah ini," katanya.

Rumah tersebut ditempati oleh Layala dan sang ibu. Mereka mengelola sekolah musik dan seni tari, sehingga meskipun akan dijual, rumah ini masih terlihat ramai oleh para pencinta kesenian dan kebudayaan di Kota Bandung.

"Masih aktif, sekolah musik, sekolah tari sama ibu saya. Terus memang ada beberapa area yang kita sewakan untuk menunjang operasional. Alhamdulillah kalau operasional sampai saat ini masih bisa bertahan," ucap Layala.

Hanya saja karena biaya perawatan rumah dengan luas tanah 880 meter persegi dan bangunan sekitar 400 meter persegi itu cukup besar, ahli waris memutuskan untuk menjualnya. Meskipun sebenarnya agak berat untuk melepas rumah yang penuh dengan kenangan dan sejarah ini.

Baca juga: Wali Kota Bandung Terpilih Ternyata Sudah Berkantor Meski Belum Dilantik, Pelajari Dokumen

"Alasan utamanya karena kita melihat maintenance-nya kan mahal ya, agak berat lah. Ini kan rumah tua, rumah belanda, jadi memang kadang genting bocor. Karena material bangunannya bahan lama, jadi nyarinya juga susah," katanya.