Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin Hasilkan Hampir Setengah Miliar, Ada Mesin Cetak Besar

Pabrik uang palsu di kampus UIN Alauddin tersebut terbongkar setelah polisi menggerebek lokasi pembuatan uang palsu di gedung perpustakaan

uin-alauddin.ac.id
Kampus UIN Alauddin - Kampus II yang terletak di Jalan H M Yasin Limpo, Kabupaten Gowa 

TRIBUNJABAR.ID - Fakta-fakta terkait kasus pabrik uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, terbongkar satu persatu.

Kasus pabrik uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar tersebut terbongkar setelah polisi menggerebek lokasi pembuatan uang palsu di gedung perpustakaan Kampus II UIN Alauddin.

Kini, Polres Gowa melibatkan tiga bank nasional untuk membongkar kasus pabrik uang palsu tersebut.

Ketiga bank tersebut adalah Bank Indonesia (BI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI).

Baca juga: Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Seret 2 ASN Pemprov, Kepala Perpustakaan Punya Peran Penting

Hal ini disampaikan Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, saat ditemui di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Senin (16/12/2024).

Selain BI, BRI, dan BNI, Polres Gowa juga melibatkan Laboratorium Forensik atau labfor.

"Kami juga meminta bantuan dari rektor UIN Alauddin Makassar. Kami melakukan berdasarkan join Investigation," tambah AKBP Reonald Simanjuntak.

Penyidikan ini menggunakan teknologi atau scientific Investigation.

Total ada 100 jenis barang bukti yang disita polisi.

Salah satu barang bukti yang disita ialah mesin pencetak uang palsu berukuran besar. 

Kasus ini terungkap saat ada warga yang akan melakukan transaksi menggunakan uang palsu senilai Rp500 ribu.

Uang palsu digunakan merupakan emisi terbaru.

Pelaku ditangkap di Kecamatan Pallangga saat transaksi.

"Kita kembangkan, sehingga kami temukan uang senilai Rp 446.700.000. Barang bukti kami temukan di salah satu kampus di Gowa," jelasnya

Uang palsu ditemukan merupakan pecahan Rp100.000.

"Pecahan uang palsu Rp 100 ribu. Barang bukti lainnya masih ada," ujar Reonald.

Dari penangkapan pelaku, polisi melakukan serangkaian penyelidikan dan pengembangan. 

Sudah ada 15 orang ditangkap kasus ini.

Baca juga: Terbongkar, Ada Pabrik Uang Palsu di Dalam Kampus UIN Alauddin, Beroperasi di Gedung Perpustakaan

Dari 15 orang ditangkap, 9 telah ditahan di Polres Gowa, lima pelaku ditangkap di Mamuju dan satu pelaku di Wajo.

Menurutnya, pengungkapan uang palsu sejak awal Desember 2024.

"Benar saat ini sudah ditingkatkan ke penyidikan. Kami mohon waktu, ini masih kami kembangkan lagi," katanya

Kepala Perpustakaan Dinonaktifkan

Kepala perpustakaan dan satu staf UIN Alauddin Makassar (UINAM) Andi Ibrahim dinonaktifkan usai diduga terlibat produksi dan edarkan uang palsu.

Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, Prof Muhammad Khalifah Mustamin mengatakan, pihaknya telah memberikan sanksi kepada yang bersangkutan.

Dia mengaku terduga pelaku yakni  kepala perpustakaan dan ada satu orang staf diduga terlibat.

"Kalau sanksi tegasnya tentu dinonaktifkan sebagai kepala perpustakaan itu pasti," ujarnya.

"Kalau pemecatan ada mekanismenya dan yang memecat bukan kampus," jelasnya

Kendati demikian, dia mengaku masih menunggu rilis resmi dari kepolisian.

Pihak kampus juga memastikan akan bersinergi dengan kepolisian untuk menyelesaikan kasus uang palsu ini.

"Kalau kampus kita sudah sepakat bahwa apa yang dilakukan oleh kepolisian misalnya rilis resmi, pasti kita akan bersinergi dengan kepolisian untuk menyelesaikan ini," jelasnya

Dia mengaku mengetahui kasus uang palsu ini setelah viral di sosial media. 

"Tapi begitu kalau kita tahu duluan, kita pasti lapor duluan," ucapnya.

Baca juga: Terbongkar, Ada Pabrik Uang Palsu di Dalam Kampus UIN Alauddin, Beroperasi di Gedung Perpustakaan

Prof Muhammad Khalifah Mustamin tidak mengetahui soal adanya pembakaran barang bukti.

Dia menegaskan jika pihak kampus UINAM akan koperatif mendukung kinerja polisi agar menuntaskan kasus uang palsu ini tuntas hingga ke akar-akarnya.

"Pasti kita koperatif mendukung kinerja polisi, memberantas perilaku yang tidak bagus dan merugikan karena bukan hanya warga UIN Alauddin yang rugi tapi semua masyarakat luas yang rugi," ungkapnya

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Polisi Libatkan BI, BRI, dan BNI Usut Uang Palsu di UIN Alauddin, Nilainya Nyaris Setengah Miliar

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved