Tampang Pelaku Bakar Pacar hingga Tewas karena Hamil di Madura, Sempat Ajak Korban ke Tukang Pijat 

Kasus pembakaran seorang mahasiswi di Bangkalan, Madura, Jawa Timur telah diterungkap. Sosok pelaku tak lain pacar korban ditangkap

Editor: Hilda Rubiah
Dokumen Polres Bangkalan/TribunJatim.com/Ahmad Faisol
Tampang pelaku pembakar mahasiswi UTM dan jasad korban di Bangkalan, Madura 

TRIBUNJABAR.ID - Akhirnya kasus pembakaran seorang mahasiswi di Bangkalan, Madura, Jawa Timur telah terungkap.

Kini, sosok pelaku yang membakar mahasiswi UTM itu telah ditangkap polisi.

Saat diamankan polisi, tampang pelaku hanya bisa tertunduk.

Sosok pelaku tak lain adalah pacar korban bernama Maulidi yang juga sesama mahasiswa.

Kepolisian Resor Bangkalan, Jawa Timur, menangkap pelaku kasus pembakaran itu di rumahnya di Desa Banjar, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Senin (2/12/2024). 

Baca juga: Pembunuhan Sadis di Madura, Mahasiswi UTM Dibakar Pacar Karena Hamil, Pelaku Ogah Tanggung Jawab

Korban EJ (20) merupakan mahasiswi Fakultas Pertanian semester 5 di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) asal Kabupaten Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Sedangkan pelaku bernama Moh Maulidi Al Izhaq (21) adalaha mahasiswa STIT Al Ibrohimy Bangkalan.

Saat ini pelaku berstatus mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) semester 7.

"Pelaku dan korban sama-sama kuliah dan punya hubungan pacaran," ujar Kepolisian Resor Bangkalan Febri saat dihubungi melalui telepon seluler. 

Maulidi tega menghabisi nyawa pacarnya dengan cara sadis dibakar karena koban hamil dan pelaku tak mau bertanggung jawab.

Ternyata sebelum aksi pembakaran, pelaku sempat mengajak korban yang tengah hamil untuk pergi ke tukang pijat kandungan.

Hubungan pacaran pelaku dan korban sudah berlangsung sejak Mei 2024.

Dari hubungan pacaran itu, korban hamil

"Pengakuan pelaku, korban sedang hamil. Namun untuk membuktikan pengakuan pelaku, akan kami selidiki secara medis dulu," imbuhnya. 

Kronologi Kejadian

Febri menjelaskan, pembakaran jasad korban berawal saat pelaku mengajak korban ke tukang pijat kandungan. Tujuannya untuk menggugurkan kandungan di dalam perut korban. 

"Saat perjalanan tiba di Desa Banjar, pelaku dan korban cekcok. Korban menolak kandungannya digugurkan," kata Febri. 

Bahkan korban mengancam akan melaporkan pelaku ke polisi jika niatnya diteruskan. Ini membuat pelaku marah. 

"Pelaku ketakutan karena korban mengancam akan melapor ke polisi. Karena pelaku ketakutan, korban kemudian dibacok menggunakan golok yang diselipkan di balik bajunya," ungkap Febri. 

Baca juga: Motif Pengasuh Daycare di Depok Siram Bayi Pakai Air Panas, Terkuak Kondisi Korban dan Nasib Pelaku

Korban yang dibacok sempat melarikan diri tetapi pelaku mengejarnya. Pelaku mulai kalap.

Pelaku membacok lagi bagian kepala. Namun dilindungi oleh tangan korban, hingga beberapa jari korban putus.

"Setelah itu korban tersungkur ke tanah. Pelaku menggorok leher korban kemudian menyeretnya ke sebelah gudang kosong bekas pemotongan kayu," ujar Febri. 

Kemudian, pelaku membeli bahan bakar ke sebuah toko yang tidak jauh dari lokasi pembacokan.

Lalu, pelaku membakar jasad korban dan langsung meninggalkan korban kemudian pulang ke rumah orangtuanya. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved