IAGL-ITB Dorong Keterlibatan Tenaga Ahli Eksplorasi dan Pengembangan SDA di Hulu

IAGL-ITB mendorong keterlibatan di sektor eksplorasi dan juga pengembangan sumber daya alam di hulu.

Istimewa
Jajaran pengurus IAGL-ITB memberikan keterangan pers untuk mendorong keterlibatan di sektor eksplorasi dan juga pengembangan sumber daya alam di hulu dalam Seminar dan Saresehan Nasional Teknik Geologi ITB 2024 di Sasana Budaya Ganesha, Sabtu (23/11/2024). 

TRIBUNJABAR.ID - Pemerintah Indonesia akan terus memperkuat sektor migas dan minerba di Tanah Air.

Hal ini mendapat dukungan dari Ikatan Alumni Geologi Institut Teknologi Bandung (IAGL-ITB)

IAGL-ITB mendorong keterlibatan di sektor eksplorasi dan juga pengembangan sumber daya alam di hulu.

Ketua IAGL-ITB, Abdul Bari, mengatakan bahwa ada sumbangsih tenaga-tenaga dari ITB, khususnya untuk sektor eksplorasi dan juga pengembangan sumber daya alam di hulu. 

Baca juga: Senat Akademik ITB Tetapkan Tiga Calon Rektor Periode 2025-2030

"Harapannya dari kami adalah tenaga-tenaga eksplorasi dari ITB bisa dimanfaatkan oleh pemerintah untuk melaksanakan tugas-tugas negara dan dalam pengembangan sumber daya alam,” kata Abdul Bari di sela-sela Seminar Nasional dan Sarasehan bertajuk Astacita sebagai tonggak untuk Kedaulatan Energi dan Masa Depan Indonesia di Sabuga ITB, Bandung, Sabtu (23/1/2024).

Abdul Bari menyampaikan seminar dan sarasehan merupakan bentuk komitmen dan dukungan terhadap pemerintah untuk mewujudkan kemandirian energi dan minerba. Dengan menghadirkan sejumlah tokoh sebagai pembicara, kegiatan ini membedah berbagai kendala hingga rekomendasi di sektor pertambangan. 

“Beberapa hal yang kita soroti diantaranya kendala tantangan eksplorasi dan produksi Minyak, gas, batubara dan mineral di Indonesia,” ujar Abdul Bari

Menurut Bari, sejumlah kendala di sektor pertambangan dan energi yang akan dibedah oleh IAGL-ITB antara lain menyangkut kebijakan yang masih tumpang tindih serta belum mendukung masuknya investasi secara optimal, hingga tata kelola bidang energi dan minerba yang belum mendorong terciptanya multiplier effect.

Baca juga: SOSOK Intel Cantik Ratapi Jenazah AKP Ulil Ryanto Anshari, Peluru Dadang Hapus Rencana Pernikahan

Di samping itu, perizinan kompleks yang sering kali menghambat percepatan eksplorasi serta acapkali tumpang tindih dengan sektor lain seperti kehutanan dan perkebunan.

Ada pula persoalan keterbatasan data geologi , akses wilayah terbatas, keamanan dan konflik sosial,  volatilitas harga komoditas dan kenaikan hiaya oroduksi , serta pengelolaan lingkungan.

"IAGL-ITB melalui Seminar dan Sarasehan ini akan memberikan rekomendasi untuk terus memperkuat sektor migas dan Minerba di Indonesia. Kami berharap dapat berperan memberi masukan dan implementasi kebijakan eksplorasi, hingga hilirisasi dengan menghadirkan alumni-alumni terbaik dan pemikiran terbaik untuk NKRI," katanya.

Optimalkan Peran Kampus dan Alumni

Sementara itu Wakil Direktur Utama MIND.ID, Dany Amrul Ichdan, menekankan pentingnya peran alumni dan civitas akademik  dalam mewujudkan visi besar kemandirian yang dicanangkan Presiden Prabowo. 

Baca juga: Viral Perilaku AKP Dadang Sebelum Tragedi Tembak Ulil Ryanto, Terlihat Ceria Saat Joget Sadbor

"Akademisi itu adalah sumber RnD (research and development) yang kuat. Kampus harus kita jadikan sebagai center of excellent di dalam kekuatan RnD. Kalau kita bayar konsultan mesin misalnya, mahal. Kenapa gak kita optimalkan peranan kampus," ujar Dany Amrul Ichdan.

Dany mengingatkan, kampus juga harus terus diarahkan untuk terus mengupgrade kemampuan dengan berbagai update, baik teknologi, SDM, dosen-dosennya. Akademisi dikemukakannya juga harus memahami tataran korporasi dan tataran industri.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved