Cinta Bertepuk Sebelah Tangan dan Wanita Pujaan Dinikahi Orang Lain, Warga Cirebon Bacok Tetangga
Satreskrim Polresta Cirebon berhasil mengungkap kasus penganiayaan berat di wilayah Kecamatan Palimanan.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Satreskrim Polresta Cirebon berhasil mengungkap kasus penganiayaan berat di wilayah Kecamatan Palimanan.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni menyampaikan perkembangan kasus tersebut dalam konferensi pers yang digelar di Mapolresta Cirebon, Senin (18/11/2024).
Sumarni menjelaskan, bahwa kasus penganiayaan ini terjadi pada 2 November 2024 di Blok Petapean RT.16/006, Desa Palimanan Timur, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
Baca juga: Tim Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Buru Kelompok yang Bacok Pemotor
Pelaku, berinisial MI (34), seorang pekerja serabutan, melukai korban dengan senjata tajam jenis parang.
"Motif dari penganiayaan ini didasari oleh rasa kesal pelaku karena cintanya ditolak oleh korban, yang kemudian menikah dengan orang lain," ujar Sumarni.
la menambahkan, bahwa pelaku dan korban adalah tetangga, sehingga kerap bertemu.
"Korban sempat mengejek pelaku dengan ucapan yang tidak menyenangkan, termasuk menghina warna kulit pelaku," ucapnya.
Tidak terima dengan hinaan tersebut, MI kemudian menyerang korban beserta suaminya menggunakan parang yang diambil dari rumahnya.
Baca juga: Geng Motor Bikin Ulah Lagi di Kota Tasikmalaya, Satu Pemuda Terkena Luka Bacok
Akibat tindakan itu, korban mengalami luka serius.
Polisi telah mengamankan beberapa barang bukti dari kasus ini, antara lain satu bilah parang, kaos biru tua, celana motif kotak-kotak, kemeja batik dan celana krem dengan bercak darah.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 351 ayat 2 juncto Pasal 354 ayat 1 tentang penganiayaan berat dengan ancaman hukuman maksimal 8 tahun penjara.
"Pasal yang kita kenakan adalah Pasal 351 ayat 2 juncto Pasal 354 ayat 1, dengan ancaman hukuman penjara paling lama 8 tahun," jelas dia.
Kasus ini menjadi perhatian masyarakat mengingat motif yang cukup unik, yakni cinta bertepuk sebelah tangan yang berujung pada aksi kekerasan. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
Bahagianya Agung Warga Cirebon Anak Lahir di Hari HUT RI, Ungkap Hoki, Biaya Persalinan Juga Gratis |
![]() |
---|
8 Bayi Sambut Dunia di Hari Kemerdekaan, Ruang Bersalin RS Cirebon Dipenuhi Nuansa Merah Putih |
![]() |
---|
2.500 Pelajar Cirebon ‘Sulap’ Stadion Bima Jadi Panggung Sejarah di HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
ASN Cirebon Dipesan Jadi Teladan, Bupati Imron Ingatkan: Kita Ini Karyawan Bangsa |
![]() |
---|
BPKPD Kota Cirebon Dituding Perkeruh Suasana dengan Keluarkan Flyer PBB Naik 1.000 Persen Hoaks |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.