Ruang Publik Unik di Bandung, Usung Konsep Seni Budaya dan Jajan Makanan Pakai Koin

Satu ruang publik yang berlokasi di Leuweung Awi, Kelurahan Cisurupan, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, terlihat unik.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Suasana di Padaringan, ruang publik unik berkonsep seni budaya yang ada di Cibiru, Kota Bandung, Minggu (17/11/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Satu ruang publik yang berlokasi di Leuweung Awi, Kelurahan Cisurupan, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, terlihat unik. Kondisi itu membuat pengunjung tertarik untuk mengunjunginya.

Pasalnya, ruang publik bernama Pakarangan Dapur Seni Budaya Sareng Ibing (Padaringan) itu dipenuhi ornamen bambu dan konsep ramah lingkungan, serta mengedepankan seni, budaya, dan keberlanjutan.

Di ruang publik tersebut terdapat 23 tenant yang menjual makanan tradisional Sunda. Sehingga keberadaan tenant itu, tentunya menjadikannya pusat kuliner khas yang berkonsep ramah lingkungan.

"Ini cara yang sangat bagus untuk memanfaatkan lingkungan sebagai ruang publik, sekaligus menghimpun dan melestarikan kebudayaan," ujar Pj Wali Kota Bandung, A Koswara, saat meninjau Padaringan, Minggu (17/11/2024).

Hal lain yang menjadi keunikan di Padaringan adalah sistem transaksi makanan yang menggunakan koin. Sehingga pengunjung harus menukarkan uang tunai mereka dengan koin yang tersedia dalam tiga nominal yakni koin 5 (Rp 5.000), koin 10 (Rp 10 ribu), dan koin 20 (Rp 20 ribu).

Baca juga: Dua Rumah di Kota Bandung Terancam Ambruk Akibat Kirmir yang Longsor, 14 Jiwa Harus Mengungsi

"Sistem ini menarik dan memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung. Selain menjaga tradisi, juga menciptakan suasana yang unik dan mendukung keberlanjutan ekonomi lokal," katanya.

Menurutnya, di tengah kota yang semakin padat, ruang publik seperti ini sangat dibutuhkan karena bisa membantu untuk memberikan ruang dan fasilitas bagi masyarakat Cisurupan.

"Ruang publik seperti ini perlu dipromosikan lebih luas, agar masyarakat perkotaan yang membutuhkan hiburan seperti ini bisa mengaksesnya. Selain itu, hiburan dan kegiatan budaya di sini juga harus diseleksi agar kualitasnya meningkat dan kelasnya naik," ucap Koswara.

Baca juga: Banjir di Gununghalu Bandung Barat, Sejumlah Rumah Terendam

Dengan adanya ruang publik Padaringan itu, pihaknya berharap inisiatif ini bisa menjadi model aktivasi ruang publik yang ramah lingkungan dan berbasis budaya untuk wilayah lain di Kota Bandung.

Dengan konsep yang mengedepankan budaya lokal, ramah lingkungan, dan unik, Padaringan Leuweung Awi siap menjadi destinasi baru yang memperkuat identitas budaya Sunda di Kota Bandung.

"Kami memastikan pengelolaan sampahnya juga dilakukan dengan pemilahan yang baik. Ini sejalan dengan visi Padaringan untuk keberlanjutan dan ramah lingkungan," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved