Kisah Bripda Nia, Anak Pedalaman Jadi Polwan Ngajar Membaca hingga Mengaji Anak-anak Suku di Hutan
Inilah kisah mulia Bripda Nia anak pedalaman yang kini menjadi polwan, ngajar gratis membaca hingga mengaji anak-anak pedalaman di hutan.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Inilah kisah mulia Bripda Nia anak pedalaman yang kini menjadi polwan, ngajar gratis membaca dan mengaji anak-anak pedalaman di hutan.
Meski dinilai telah sukses dengan profesinya, Bripda Nia tak melupakan dari mana ia berasal.
Bahkan menjelma menjadi sosok inspiratif memotivasi anak-anak suku pedalaman lainnya.
Ia berkeliling bertemu anak pedalaman untuk mengajar baca, tulis hingga mengaji secara gratis.
Ia adalah Bripda Nia Kurnia, anak pedalaman Batanghari, kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jambi.
Baca juga: Viral, Polisi Gadungan di Surabaya Tipu Banyak Wanita, Ungkap Pengakuan Mengejutkan Soal Keuntungan
Nia Kurnia berhasil menjadi polwan.
Ia bertugas sebagai polwan di Provinsi Jambi yang berasal dari Suku Anak Dalam (SAD).
Perempuan berusia 20 tahun ini lahir di Pamenang, Kabupaten Merangin, 5 Februari 2004, merupakan sulung dari tiga bersaudara.
Ayahnya merupakan asli Suku Anak Dalam, sementara ibunya dari luar SAD.
Bersama keluarganya, Nia tinggal di Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari.
Diketahui di desa tersebut merupakan wilayah yang banyak ditinggali masyarakat SAD.
Ada kisah menarik sebelum Bripda Nia mendedikasikan dirinya sebagai polwan.
Sebelum mengikuti seleksi Polri, ternyata ia mendapat informasi rekrutmen Polri dari Babinkantibmas yang melakukan sosialisasi di desanya.
"Dari sana saya mulai ingin mendaftar menjadi Polwan," ujar Bripda Nia Kurnia, dikutip dari dari Tribun Jambi, Kamis (14/11/2024).
Bripda Nia bak termotivasi dengan kedatangan Babinkantibmas di desanya tersebut.
Setelah mendaftarm Nia melakukan persiapan diri untuk mengikutii seleksi Polri tersebut.
Nia mengaku selama mengikuti seleksi Polri, ia mendapatkan perlakuan sama seperti peserta lainnya.
Hingga akhirnya tekad kuatnya itu membuahkan hasil.
Pada awal Januari 2024 lalu, Nia Kurnia dinyatakan lolos seleksi Polri.
Kemudian Nia ditugaskan sebagai Banit Bimas.
Dengan jabatannya itulah Nia memanfaatkan kesempatannya membagikan ilmu untuk anak-anak pedalaman di lingkungannya.
Ia memberikan penyuluhan dan mengajarkan anak-anak SAD belajar membaca dan mengaji secara gratis.
Untuk menjalankan upayanya itu, Bripda Kurnia melalui perjuangan.
Biasanya ia akan berkeliling bertemu anak-anak pedalaman untuk mengajari membaca, menulis hingga mengaji.
Kegiatannta itu dia lakukan tiga hari dalam seminggu.
Biasanya Bripda Nia mengajar Kamis hingga Sabtu untuk mendatangi anak-anak SAD, mengajar membaca, menulis dan mengaji.
Menariknya, pengajaran yang dilakukan Bripda Nia di rumah-rumah warga, kebun hingga hutan.

Bripda Nia bahkan menggunakan alat seadannya untuk memberikan pembelajarannya.
Dengan upayanya tersebut, mulianya Bripda Nia berharap agar adik-adiknya yang berasal dari Suku Anak Dalam itu pun bisa mengikuti jejaknya.
Ia berharap anak-anak pedalaman seperti dirinya pun mendapatkan pendidikan yang layak untuk meraih mimpi di masa depan.
"Saya punya harapan adik-adik SAD punya keinginan untuk bersekolah dan punya keinginan untuk menjadi anggota Polri," ujarnya.
Dalam pembelajarannya, Nia juga memberikan motivasi untuk anak-anak pedalaman tersebut.
Kini, polwan yang bertugas di Polsek Bajubang, Kabupten Batanghari dan menjabat sebagai Banit Bina Masyarakat.
Baca juga: Kisah Polisi Duduk di Minimarket, Dikira Tukang Parkir Didatangi Pria Gondrong, Auto Buka Jaket
Buat Kapolres Bangga
Masih dikutip dari sumber yang sama, kisah mulia Bripda Nia itu membuat Kapolres-nya bangga.
Kapolres Batanghari AKBP Singgih Hermawan mengaku bangga terhadap sosok Nia yang berasal dari SAD dan sekarang sudah menjadi bagian dari Polri dan Polres Batanghari.
Dia mengatakan kepolisian membuka kesempatan yang sama bagi masyarakat adat khususnya SAD untuk mengikuti seleksi Polri.
Singgih juga mengatakan, kepolisian juga membuka jalur khusus bagi masyarakat Suku Anak Dalam yang ingin mengikuti seleksi Polri.
"Harapan kita, saudara kita dari SAD ini mendapatkan pendidikan lebih baik dan tentunya perlu support khusus, perlu tekni khusus mengingat kadang enggan.”
“Tapi insyaAllah dengan adanya Nia, mengajar anak SAD bisa mengikuti jejak beliau," ujarnya.
Diketahui saat ini Polda Jambi memiliki tiga orang polisi laki-laki dari SAD yang sekarang bertugas di Polres Merangin, Sarolangun, dan Bungo.
Serta Bripda Nia yang merupakan Polwan dari SAD Batanghari.
Kisah Lainnya
Kisah serupa mengajar gratis juga dilakukan oleh Iptu Mohamad Harapansyah atau akrab disapa Iptu Afan.
Kisah mulianya mengajar gratis untuk anak-anak di desa sempat viral di media sosial.
Menjadi polisi bukan sekadar memberikan pelayanan keamanan, tetapi juga mengayomi masyarakat.
Itulah pula kisah mulia dilakukan oleh Iptu Afan polisi tampan satu ini.
Bukan hanya ketampanannya, ia juga punya kedermawanan membagi ilmunya secara gratis.
Ia mengajar gratis membuka kursus Bahasa Inggris untuk anak-anak SD, SMP hingga SMA.
Baca juga: Kisah Bripka Joko Polisi Sukarela Nyambi Jadi Penggali Kubur 23 Tahun di Kaltim, Diapresiasi Kapolri
Sebelum viral karena aksi mulianya mengajar gratis kursus Bahasa Ingris untuk SD-SMA, sosok Iptu Afan ternyata juga pernah viral.
Ia sempat viral karena prestasinya menjabat sebagai kapolsek termuda di kepolisian.
Dikutip dari TribunJatim.com, Iptu Afan pernah menjabat Kepala Sektor Polisi di usia 22 tahun.
Diketahui saat itu, Iptu Mohamad Harapansyah alias Iptu Afan menjabat sebagai Kapolsek Baras Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat.
Pangkatnya di polisi masih menjadi Ipda Mohammad Harapansyah kemudian dilantik menjadi Kapolsek Baras pada 2022.
Dalam wawancara di stasiun televisi Trans TV, Iptu Afan mengaku dilantik menjadi kapolsek termuda di Indonesia saat berusia 22 tahun.
“Pak katanya dilantik jadi kapolsek saat berusia 22 tahun,” tanya Ruben Onsu yang memandu acara tersebut, dikutip dari Tribun Timur.
“Ya benar,” jawab Afan panggilan Mohamad Harapansyah yang mengenakan seragam kepolisian tersebut.
“Di Sulawesi mana,” tanya Ruben lagi.
“Di Sulawesi Barat, Kota Mamuju tepatnya,” ujarnya.

Baca juga: Kisah Mulia Sulasmiyati, Guru Antar Jemput Siswa Pakai Motor Dorkas, Penuhi Nazar Diangkat Jadi P3K
Selain muda dengan jabatan mentereng, Iptu Mohamad Harapansyah juga dikenal mahir bahasa Inggris dan bahasa isyarat.
Bahkan ia sering memanfaatkan ilmu yang dimiliki untuk diajarkan kepada orang lain di waktu luang.
Tak heran kini, Iptu Afan memilih membagikan ilmunya dengan mengajar gratis membuka kelas gratis Bahasa Inggris untuk siswa SD-SMA.
Saat menjabat sebagai Kapolsek Baras, setiap hari ia mengunjungi satu desa.
Ia merasa mengayomi dan menjaga keamanan masyarakat dimulai dari hal-hal kecil.
Selama berkarier menjadi Kapolsek Baras, Afan memiliki 20 Penghargaan dalam dinasnya.
Adapun piagam tersebut, penghargaan atas sinergitas terbaik 3 pilar, Polsek dengan capaian tertinggi dalam rangka HUT RI ke-77, Polsek dengan lingkungan terbersih dan sebagainya.
Kemudian, kegiatan lain Afan, yakni membuka kelas gratis Bahasa Inggris untuk siswa SD-SMA.
“Kebetulan saya punya sedikit kemampuan lumayan untuk bahasa Inggris jadi saya bikin kelas gurunya juga saya sendiri."
"Jadi siapa pun yang mau ikut boleh dan saya sekarang sudah punya siswa 48 orang ada dari SD, SMP, SMA, kelas saya bagi 3. Materinya beda-beda,” ujar Iptu Afan.
Selain Bahasa Inggris, Afan juga mahir bahasa isyarat.
Afan juga mampu komunikasi menggunakan bahasa isyarat yang dipelajarinya secara otodidak.
Dia belajar melalui materi-materi di Google dan YouTube.
Afan mengaku terinspirasi dari aktor sekaligus aktivis teman tuli, Surya Sahetapy.
Dia tertarik dengan visi putra penyanyi Dewi Yull itu, ingin Indonesia ramah disabilitas.
Baca juga: Kisah Polisi di Lamongan Buka Warkop Sediakan Soto Ayam Gratis Setiap Jumat, untuk Tabungan Akhirat
Sosok Iptu Afan
Polisi bernama Mohammad Harapansyah ini lahir di Bogor 16 Juni 1999.
Ia merupakan lulusan SMA di President Boarding School di Cikarang.
Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA, Harapansyah melanjutkan pendidikannya di Akpol 2020.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Akpol, ia langsung ditempatkan di Polda Sulawesi Barat.
Terbaru, Afan kini tengah menempuh pendidikan magister di Edinburgh, Skotlandia.
Ia mendapat beasiswa di Universitas of Edinburgh Napier dengan jurusan MSC Transport Planning.
Dikutip Tribun Jatim dari akun Instagramnya, @afanharapansyah, Afan kuliah S2 terhitung mulai 3 September 2024 hingga 31 Desember 2025 mendatang.
Perjuangan mendapat beasiswa di luar negeri pun tidak mudah didapatkan Afan.
Ia telah bertahun-tahun menelan kegagalan hingga akhirnya berhasil mendapat beasiswa.
Afan yang kini bertugas di Ditlantas Polda Sulbar ini tak lupa mengucap syukur akhirnya mimpinya bisa terwujud.
Viral Anak Polisi Pukul Guru Gara-gara Dihukum, Orang tua Diduga Diam Tak Bereaksi |
![]() |
---|
Sosok Ageng Satpam SMPN 1 Prabumulih yang Batal Dicopot, Kini Dapat Hadiah Motor Listrik dari Walkot |
![]() |
---|
Nasib Kepsek yang Viral Dicopot, Wali Kota Prabumulih Arlan Minta Maaf, Kini Dihadiahi Motor Listrik |
![]() |
---|
Viral, Sumpah Serapah Istri Sah ke Suami yang Selingkuh Kepergok Mesra Bareng Pelakor di Balikpapan |
![]() |
---|
Sosok Ajudan Prabowo Turun Tangan di Kasus Walikot Prabumulih dan Kapala Sekolah yang Diduga Dicopot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.