Kecelakaan Maut di Tol Cipularang

"Kenapa Nasib Kami Seperti Ini" Pilu Istri Rouf Sopir Truk yang Tabrakan di Tol Cipularang

Istri sopir truk yang sebabkan tabrakan beruntun di Tol Cipularang berharap suaminya bisa bebas karena harus membiayai lima anak dan satu kakak.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TribunBanten.com/Engkos Kosasih
Tunah (33) duduk merenung di pintu rumah, menunggu kabar dari Rouf (43) sopir truk penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang. 

TRIBUNJABAR.ID - Istri Rouf, sopir truk yang menyebabkan tabrakan beruntun di Tol Cipularang, Tunah (33) sangat terpukul dengan kondisi suaminya yang kini harus berhadapan dengan hukum.

Sebagaimana diketahui, Rouf adalah sosok di balik kemudi truk yang menabrak belasan kendaraan di Tol Cipularang KM 92, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (11/11/2024).

Tunah kini hanya bisa berharap suaminya bisa bebas dari kasus yang menimpanya itu karena keluarga masih membutuhkannya.

Rouf dan Tunah tinggal di sebuah rumah milik orang tuanya yang terbuat dari bambu di Kampung Seuat, Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten.

Tunah mengaku, hidupnya sangat pas-pasan karena harus membiayai lima anak.

Selain itu, mereka juga merawat kakak Rouf yang sedang sakit.

"Harapan saya suami bisa bebas, kembali ke keluarga, anaknya banyak, kalau gak bebas gimana nasib anak saya ada lima," kata Tunah, Rabu (13/11/2024), dikutip dari TribunBanten.

"Keadaan juga seperti ini (pas-pasan) ini di sini aja numpang di orang tua dan kami mengurus kakak yang sakit," ujar Tunah.

Kiri, rumah sangat sederhana berdinding anyaman bambu tempat tinggal Rouf bersama istri dan kelima anaknya di Kabupaten Serang, Banten. Kanan, Tunah, istri Rouf. Rouf merupakan sopir truk maut pada kecelakaan di ruas tol Cipularang Km 92 arah Jakarta yang melibatkan 17 kendaraan
Kiri, rumah sangat sederhana berdinding anyaman bambu tempat tinggal Rouf bersama istri dan kelima anaknya di Kabupaten Serang, Banten. Kanan, Tunah, istri Rouf. Rouf merupakan sopir truk maut pada kecelakaan di ruas tol Cipularang Km 92 arah Jakarta yang melibatkan 17 kendaraan (Tribunnews.com)

Baca juga: Tiga Keajaiban Dialami Jemaah Umrah yang Nyaris Gagal Terbang akibat Macet di Tol Cipularang KM 92

Sebelum menjadi sopir truk, kata Tunah, Rouf sempat bekerja sebagai pemulung barang bekas.

Tunah begitu sedih hingga pingsan saat pertama kali mendapat kabar bahwa suaminya terlibat tabrakan beruntun.

"Pertama dengar kabar suami kecelakaan sedih, kaget, langsung pingsan," kata 

Namun, Tunah merasa lega setelah mengetahui bahwa suaminya selamat.

Dia dan keluarga pun bergegas mendatangi rumah sakit tempat Rouf dirawat.

Sayangnya, Tunah belum berhasil menemui Rouf saat itu karena tidak diizinkan.

"Kalau masih hidup saya lega, cuma suami saya masih belum aman. Kemarin saya jenguk ke sana tapi tidak dibolehkan untuk bertemu oleh petugas," katanya.

"Kenapa nasib kami seperti ini, udah mah nggak punya (materi) malah ada peristiwa seperti ini," pungkasnya.

Rouf Diamankan

Kondisi mobil yang terlibat kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 92 B, tepatnya di wilayah Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.
Kondisi mobil yang terlibat kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 92 B, tepatnya di wilayah Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta. (Tribun Jabar/ Deanza Falevi)

Sementara itu, Rouf kini telah diamankan oleh polisi buntut dari tabrakan maut yang terjadi di Tol Cipularang KM 92.

Kapolres Purwakarta AKBP Lilik Ardiansyah menjelaskan bahwa Rouf diamankan untuk pemeriksaan.

"Untuk sementara sopir sudah diamankan di Polres dan dalam rangkaian tahap pemeriksaan," kata Lilik, Rabu (13/11/2024), dikutip dari Kompas.com.

Dikatakan, saat ini pihak kepolisian tengah mengolah temuan-temuan yang ada terkait kecelakaan beruntun yang melibatkan 17 kendaraan tersebut. 

"Sementara temuan-temuan sedang diolah oleh tim," tuturnya.

Diduga Truk Rem Blong 

Baca juga: KNKT Pelototi Truk Penyebab Kecelakaan Maut di KM 92 Tol Cipularang, TKP Ternyata Jalan Menurun 8 KM

Sebelumnya, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) peristiwa kecelakaan beruntun yang terjadi di KM 92 Tol Cipularang dengan menggunakan Traffic Accident Analysis (TAA). 

Adapun penyelidikan ini merupakan gabungan dari penyidik Polda Jabar dan Polres Purwakarta, guna mencari titik terang penyebab kecelakaan yang melukai puluhan orang tersebut. 

"Karena gabungan dari penyidik laka korlantas polda dan polres," ucapnya. 

Seperti diketahui, truk Hino bernomor polisi B 9440 JIN yang dikemudikan R ini datang dari arah Bandung menuju Jakarta. 

Namun, saat melaju di jalan menikung dan menurun, diduga pengendara kurang antisipasi sehingga menabrak beberapa kendaraan yang melaju pelan lantaran sedang terjadi antrean. 

"(Diduga) rem blong karena bermuatan cukup banyak, cukup berat. Sehingga menabrak kendaraan yang ada di depannya, kemudian terjadilah tabrakan beruntun dengan kendaraan lainnya," kata Jules.

Sebanyak 17 kendaraan terlibat dalam kecelakaan beruntun di KM 92 Tol Cipularang ini. Akibatnya, 30 orang menjadi korban, terdiri dari 1 orang meninggal dunia; 4 luka berat dan; 25 orang luka ringan.

(Tribunjabar.id/Rheina) (TribunBanten.com/Engkos Kosasih)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Tribun banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved