Fenomena Langka: Padang Pasir Arab Saudi Diselimuti Salju, Apa Penyebabnya?

Menurut laporan Saudi Press Agency, cuaca yang tak biasa ini merupakan akibat dari hujan lebat dan hujan es yang telah mengguyur wilayah tersebut

kompas.com
Al-Jawf, sebuah wilayah gurun di Arab Saudi, mengalami fenomena yang sangat langka: hujan salju pertama yang tercatat dalam sejarah. 

TRIBUNJABAR.ID, ARAB SAUDI - Wilayah Al-Jawf di utara Arab Saudi kini tengah mengalami fenomena langka yang menarik perhatian global: salju turun di padang pasir.

Biasanya dikenal dengan cuaca panasnya, sebagian gurun Arab Saudi kini tertutup salju dingin, yang diyakini merupakan fenomena pertama dalam sejarah.

Menurut laporan Saudi Press Agency, cuaca yang tak biasa ini merupakan akibat dari hujan lebat dan hujan es yang telah mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa pekan terakhir.

Fenomena salju di Al-Jawf terjadi pada Senin (4/11/2024), menyelimuti daerah yang biasanya gersang dengan lapisan putih.

Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan tumpukan es di jalan-jalan dan lembah, menciptakan pemandangan tak biasa bagi masyarakat setempat.

Bahkan, beberapa pengguna media sosial menyebutkan adanya sungai dan air terjun es di tengah wilayah padang pasir ini.

Mengapa Salju Bisa Turun di Gurun?

Sistem tekanan rendah dari Laut Arab menuju Oman disebut sebagai penyebab utama fenomena salju tak biasa ini, menurut keterangan dari Pusat Meteorologi Nasional Uni Emirat Arab (NCM).

Pola cuaca ini membawa udara lembap ke kawasan gurun, yang kemudian menciptakan kondisi badai petir, hujan lebat, dan hujan es.

Kondisi ini menyebabkan curah hujan yang cukup tinggi di beberapa wilayah Arab Saudi, termasuk Riyadh, Mekkah, Asir, Tabuk, dan Al Bahah. Selain salju, cuaca buruk ini juga membawa angin kencang yang semakin memperparah kondisi di lapangan.

Khaleej Times melaporkan bahwa NCM telah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat di wilayah Al-Jawf mengenai potensi badai petir dan hujan es yang bisa berdampak pada jarak pandang.

Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil Arab Saudi pun menghimbau warga agar mengambil tindakan pencegahan untuk menjaga keselamatan selama cuaca ekstrem ini berlangsung.

Salju di Gurun: Fenomena Langka Namun Bukan Tidak Mungkin

Walaupun jarang terjadi, salju di wilayah gurun bukanlah hal yang mustahil. Sebelumnya, fenomena serupa pernah terjadi di gurun Sahara, di mana suhu yang biasa mencapai hingga 58 derajat Celsius bisa turun drastis hingga -2 derajat Celsius.

Perubahan suhu ekstrem ini sering dikaitkan dengan efek perubahan iklim yang meluas. Para ahli mengungkapkan bahwa cuaca ekstrem yang tidak biasa ini mungkin akan semakin sering terjadi seiring dengan perubahan iklim yang memengaruhi pola atmosfer global.

Berdasarkan proyeksi World Bank, Asia Barat adalah salah satu wilayah yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, yang bisa memicu pola cuaca semakin tidak menentu dan ekstrem.

Dampak ini pun telah dirasakan di wilayah Arab Saudi, termasuk di ibu kota Riyadh yang mengalami banjir besar pada awal tahun akibat hujan lebat.

Dampak Perubahan Iklim: Negara Teluk Dituntut untuk Bersiap

Seiring meningkatnya frekuensi cuaca ekstrem, negara-negara Teluk dihadapkan pada tantangan untuk mengembangkan kebijakan mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

Dengan langkah yang tepat, mereka bisa lebih siap menghadapi potensi cuaca tak menentu yang diakibatkan oleh perubahan atmosfer global. 

Fenomena salju di gurun ini memberikan peringatan bagi masyarakat Arab Saudi dan dunia akan pentingnya upaya bersama untuk mengatasi perubahan iklim yang kini semakin nyata dampaknya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Untuk Pertama Kalinya, Salju Turun di Gurun Arab Saudi, Bagaimana Bisa?

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved