Kisah Miris Keluarga dengan 9 Anak Tinggal di Gubuk Bak Kandang Domba, Tanpa Dinding dan MCK

TRIBUNJABAR.ID - Ternyata kisah pilu dan miris karena kemiskinan bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga masih terjadi di negara jiran ini.

Dilaporkan satu keluarga hidup di gubuk bak kandang domba.

Tampak dari penampakan gubuk yang mereka tinggali, mereka mengalami kehidupan yang jauh dari kata cukup.

Hal yang membuat prihatin, ternyata satu keluarga tersebut di antaranya terdapat 9 orang anak.

Ya, kisah miris ini dialami satu keluarga di Malaysia.

Baca juga: Kisah Pilu Arif Ditinggal Pergi Ortu, Bertahan Hidup Cari Rongsokan Demi Makan dan Bayar Kontrakan

Mereka tinggal di rumah seperti gubuk tak layak huni.

Bahkan rumah yang mereka tinggali itu tanpa dinding.

Untuk mandi, mereka juga memanfaatkan aliran air di sungai.

Dikutip dari mStar, Kamis (7/11/2024) sepasang suami istri di Pitas, Sabah, hidup miskin di gubuk bobrok bersama sembilan anaknya selama 18 tahun terakhir.

Kisah pasangan bernama Addil, 43, dan Vernnah, 34, mendapat banyak perhatian setelah aktivis kesejahteraan Adrian Edy mengunjungi mereka pada 31 Oktober.

Menurut Edy, kepala keluarga hanya melakukan pekerjaan desa dengan penghasilan sekitar RM50 hingga RM100 seminggu, sedangkan istrinya hanya seorang ibu rumah tangga.

Suaminya bekerja membantu orang membersihkan kebun, memetik buah dan sayur. 

Upah mingguannya sekitar RM50 hingga RM100. 

Itupun pekerjaan tidak tetap, kadang ada pekerjaan hanya dua kali seminggu.

“Mereka sudah 18 tahun tinggal di gubuk ini, sejak menikah dan mempunyai anak pertama. 

Gubuk itu tidak ada kamar. 

Di sanalah mereka makan, di situlah mereka tidur. 

Gubuk ini juga tidak ada listriknya.

“Mereka hanya mempunyai satu lampu yang dihasilkan dari energi matahari. 

Jika lampu tersebut kehabisan energi, mereka akan menyalakan lilin untuk menerangi gubuk tersebut pada malam hari,” kata Edy.

Menurut Edy, pihak keluarga juga curiga sepeda motor satu-satunya yang mereka miliki kemungkinan akan segera diperbaiki karena gagal membayar cicilan bulanan.

Meski mengalami kesulitan, Edy mengatakan pasangan ini tetap mementingkan pendidikan dengan menyekolahkan anak mereka.

“Mereka punya sepeda motor, tapi hampir harus diderek karena lima bulan tidak bayar. 

Pusing juga kalau setelah ini mereka tidak punya kendaraan untuk menyekolahkan keempat anaknya.

“Bagi saya, keluarga ini adalah keluarga yang paling sulit selama saya menjalankan misi kesejahteraan sepanjang tahun 2024. 

Sedih melihat keadaan mereka.

Baca juga: Kisah Pilu Mak Ihat Penjual Sapu Lidi Keliling Bertahan Hidup, Rawat 2 Anaknya Berkebutuhan Khusus

Mereka harus melewati perkebunan kelapa sawit. 

Mereka mandi di sungai yang jaraknya 100 meter dari gubuk," kata Edy.

Ia menambahkan, pihak keluarga juga mengaku belum pernah menerima bantuan apa pun kecuali Donasi Mercy Cash (STR).

“Keluarga ini mengaku mendapat STR namun tidak pernah mendapat bantuan lain selama 18 tahun tinggal di gubuk tersebut.

“Saat saya membawa bantuan seperti kasur, istrinya bilang saya tidak menyangka karena selama 18 tahun terakhir mereka tidak pernah mendapat bantuan seperti itu,” ujarnya lagi.

Dalam kunjungan tersebut, Edy menyerahkan bantuan berupa uang tunai, perbekalan makanan, serta perlengkapan rumah seperti kasur, kipas angin, dan lampu.

Edy pun memberikan sepatu olahraga dan sepatu sekolah kepada anak pasangan tersebut.

Postingan Edy tentang kunjungannya ke penginapan tersebut telah ditonton hampir 200.000 kali di aplikasi TikTok.

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Miris! Keluarga dengan 9 Anak di Malaysia Tinggal di Rumah Tanpa Dinding, Mandi di Sungai