Hujan Mulai Turun tapi 3 Desa di Ciamis Masih Krisis Air Bersih, Air Sungai hanya untuk Cuci Kakus

Air dari sungai itu untuk kebutuhan mencuci dan kakus, sedangkan untuk memasak dan konsumsi mengandalkan dari BPBD.

Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Ravianto
Ai Sani Nuraini/Tribun Jabar
Petugas BPBD Ciamis saat menyalurkan air bersih di warga Ciamis Selatan, Sabtu (26/10/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Meskipun saat ini telah memasuki musim hujan, namun curah hujan di Ciamis belum merata sehingga masih ada beberapa wilayah yang mengalami krisis air bersih.

Sehingga, warga masih mengandalkan kiriman air bersih dari BPBD Ciamis.

Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani mengatakan, setidaknya ada tiga wilayah di Ciamis selatan yang mengalami krisis air bersih

"Pertama tiga dusun di Desa Langkapsari, Kecamatan Banjaranyar, kedua di Dusun Kertaharja, Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican. Ketiga Desa Sindangasih, Kecamatan Banjarsari," papar Ani, Sabtu (26/10/2024).

Krisis air bersih yang menimpa warga tersebut sudah sekitar empat bulan lamanya. Untuk memenuhi kebutuhan air, warga mengambil dari sungai sekitar yang jaraknya beberapa kilometer. 

Ada juga warga yang berinisiatif membuat sumur-sumur dadakan di dasar sungai.

Air dari sungai itu untuk kebutuhan mencuci dan kakus, sedangkan untuk memasak dan konsumsi mengandalkan dari BPBD.

Hingga saat ini BPBD Ciamis masih rutin melakukan distribusi air bersih ke wilayah Ciamis selatan seperti wilayah Kecamatan Pamarican, Banjarsari dan Banjaranyar. 

Dikatakan Ani, intensitas hujan di wilayah Ciamis selatan belum tinggi berbeda dengan wilayah di perkotaan Ciamis. 

Hujan yang turun belum sampai ke dalam tanah, sehingga sumur-sumur warga masih mengering.

Anu menjelaskan, BPBD Ciamis rutin distribusi air bersih tiga hari atau seminggu sekali ke wilayah tersebut. Warga untuk memenuhi kebutuhan air juga membuat sumur-sumur di dasar sungai. 

"Kondisi seperti ini terjadi sejak Agustus sampai sekarang. Kami mengirimkan air bersih tergantung permintaan warga melalui pemerintah desa, tiga hari sekali atau seminggu sekali. Sekali kirim 5 ribu liter," imbuhnya. (*)

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved