Nelayan Subang Ngamuk Solar Dikurangi

Dampak Kuota Solar Berkurang, Nelayan Blanakan Subang hanya Bisa Melaut 17 hari, Sisanya Nganggur

Nelayan Blanakan Subang hanya bisa melaut selama setengah bulan saja setiap bulannya, setengah bulannya mereka terpaksa menganggur 

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ ahya Nurdin
Aksi ngamuk para nelayan Blanakan akibat sulitnya mendapatkan solar, Kamis (24/10/2024) 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Pengurangan kuota solar untuk nelayan Blanakan Subang, sangat dirasakan dampaknya oleh para nelayan. Nelayan pun terpaksa harus nganggur tak bisa melaut karena tak ada solar.

Dengan pengurangan kuota solar tersebut, nelayan Blanakan Subang hanya bisa melaut selama setengah bulan saja setiap bulannya, setengah bulannya mereka terpaksa menganggur 

Dampak tak bisa melautnya nelayan tentunya sangat berdampak pada kehidupan ekonomi nelayan Blanakan, kebutuhan sehari-hari terpaksa harus pinjam ke rentenir atau bank keliling karena mereka tak melaut otomatis tak punya penghasilan.

Sementara kepala KUD Mina Fajar Sidik Blanakan, Dasam, menegaskan, solar yang dikirim sebanyak 170 kiloliter hanya cukup untuk setengah bulan.

Baca juga: Nelayan Blanakan Ancam Tutup Anjungan Pertamina dan Jalur Pantura jika Kuota Solar Tak Ditambah

"Solar sudah habis seja tanggal 18 Oktober 2024, dari tanggal tersebut hingga hari ini dan sampai akhir bulan nelayan Blanakan tak bisa melaut alias menganggur," ucap Dasam, Kamis (24/10/2024)

Tak bisa melautnya nelayan otomatis berdampak pada kehidupan ekonomi nelayan yang selama melaut saja pas-pasan apalagi sekarang tak melaut.

"Selain berdampak pada ekonomi nelayan, stok ikan di pelelangan juga tidak ada," katanya

Maka dari itu, kami meminta pihak Pertamina bisa untuk meninjau ulang kebijakan skala nasional tersebut karena dampaknya sangat dirasakan oleh para nelayan.

"Saya minta ditinjau ulang pengurangan kuota solar untuk nelayan Blanakan, kasihan para nelayan, tak bisa melaut alias nganggur selama setengah bulan akibat tak mencukupinya solar yang dipasok untuk nelayan Blanakan," ungkapnya

Akibat pasokan solar dikurangi, Puluhan nelayan  Blanakan menggelar aksi demo dan  mengamuk di halaman Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) KUD Mina Mandiri Fajar Sidik Blanakan, Kamis (24/10/2024) pagi.

"Dalam aksi tersebut, para nelayan meluapkan kekesalannya dengan cara membanting jerigen, drum BBM kosong, dan membakar ban bekas di sekitaran SPBN," katanya

Semoga aksi nelayan Blanakan hari ini, bisa menjadi perhatian untuk pihak Pertamina karena kebijakan Pertamina sangat merugikan nelayan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Nelayan Blanakan Subang Ngamuk Kuota Solar Bersubsidi Dikurangi, Nyaris Bakar SPBN

" Nelayan yang hidupnya pas-pasan, semakin sengsara dengan adanya pengurangan kuota solar, karena mereka setiap bulannya tak bisa melaut selama setengah bulan,' ucapnya(*)

#TribunBreakingnews

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved